Page 84 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 84

6.  Biaya
                Sistem  yang  dioperasikan harus berbiaya  rendah  sehingga
                biaya  dapat  tergantikan  tanpa  membebani  pemegang  hak
                secara  berlebihan.  Biaya ajudikasi dan  survei awal  tidak  harus
                dibebankan seluruhnya  kepada  pemegang  hak  pada saat
                pendaftaran tanah pertama kali. Biaya rendah tidak menghalangi
                penggunaan teknologi informasi terkini, asalkan teknologi dan
                penggunaannya sesuai.

            7.  Keberlanjutan
                Mekanisme harus ada untuk memastikan sistem dapat terpelihara
                dari waktu  ke waktu  termasuk  prosedur  untuk  menyelesaikan
                pendaftaran  tanah  secara  lengkap  pada waktu  yang  wajar  dan
                untuk menjaga  agar informasi  selalu  terbaru.  Keberlanjutan
                meliputi pengaturan organisasi, manajemen, prosedur, teknologi,
                tingkat pendidikan, dan profesional yang diperlukan (FIG 1995,
                Zevenbergen, 2002).

            2.3.4. Persyaratan Legal Pendaftaran Tanah
                Beberapa negara melaksanakan  pendaftaran  tanah  sebagai
            suatu kewajiban (compulsary)  namun  demikian beberapa negara
            yang lain menganggapnya bukan kewajiban (optional/voluntary).
            Sebagian negara  memberlakukan keduanya. Dalam  prosesnya,
            penetapan hak dan pendaftaran tanah bisa melalui aktivitas ajudikasi
            maupun  tanpa  perlu  proses ajudikasi  (Kaufmann and  Steudler
            1998).  Penerapan  pendaftaran  tanah  secara wajib dianggap  lebih
            efektif dalam melaksanakan pendaftaran tanah sistematis, di mana
            pemerintah dapat menunjuk aparat pemerintah atau desa jika pemilik
            atau  pemegang  hak  atas  tanah  tidak  ada  saat  proses  pendaftaran.
            Sementara itu, Rajabifard dkk. (1997) menganggap pendaftaran tanah
            bukan hal yang wajib untuk dilakukan atas permohonan pemilik atau
            pemegang hak atas tanah (Rajabifard dkk. 2007).


            2.3.5. Pendaftaran Hak Atas Tanah dan Pendaftaran Akta
                Literatur yang  mengklasifikasikan  sistem  pendaftaran  tanah
            selalu diawali dengan perbedaan antara sistem pendaftaran hak atas
            tanah (registration of title) dan sistem pendaftaran akta (registration
            of deeds)  sebagaimana  telah  disinggung sebelumnya.  Mengingat
            pentingnya pengertian atas kedua sistem pendaftaran tersebut, dalam


                                                                 BAB 2.  57
                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89