Page 88 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 88

Sebuah akta tidak menjadi bukti hak atas tanah tetapi sebagai bukti
            terjadinya suatu  transaksi  tanpa  perlu  membuktikan  bahwa secara
            hukum para pihak  berhak  melakukan  transaksi  (Palmer, 1996).
            Objek pendaftarannya bukan merupakan hak atas tanah melainkan
            bukti transaksi  hak atas tanah.  Simpson (1976) mengatakan untuk
            mengatasi tantangan tersebut, prosedur pemeriksaan hak atas tanah
            dapat ditingkatkan dengan bantuan peta indeks yang sesuai, seperti
            peta blok yang dibuat dengan teknik pengukuran dan pemetaan yang
            benar, misalnya ‘abstract index’ yang digunakan di Ontario (Kanada)
            dan ‘search sheets’ di Skotlandia.
                Hendriks  dkk.  (2019) mengemukakan  bahwa  elemen  sistem
            pendaftaran akta adalah pencatatan waktu, pengindeksan instrumen,
            dan  pengarsipan  dokumen  atau  salinannya.  Sebagaimana  telah
            dijelaskan di atas, akta tidak membuktikan hak atas tanah, melainkan
            pembukuan dari  transaksi  individual  antar  para  pihak  (isolated
            transaction).  Asas  utama  sistem ini  adalah keamanan (security),
            pembuktian (evidence), maklumat dan prioritas (notice dan priority).
            Menurut mereka, pengembangan sistem pendaftaran akta di Negeri
            Belanda telah menerapkan manajemen pembukuan yang lebih baik,
            antara  lain  standarisasi  formulir  dan prosedur,  pengukuran  yang
            realistis/fleksibel, pemeriksaan dokumen secara parsial/pengambilan
            sampel, pendaftaran yang diwajibkan (compulsary), automasi indeks,
            komputerisasi abstrak hak atas tanah.

                 Tabel 2. 4. Perbedaan Sistem Pendaftaran Hak Atas Tanah
                                dengan Pendaftaran Akta

                Aspek         Pendaftaran Akta     Pendaftaran Hak Atas Tanah
             Asal Hukum  Sistem pedaftaran akta berkaitan   Sistem negara-kota Hanseatic
                        dengan hukum Romawi/Belanda   yang berkembang dari Jerman
                        di Eropa dan hukum common-law   untuk mengurai kerumitan akta
                        awal di Inggris dan koloninya.  peralihan hak atas tanah menjadi
                                                  sistem pendaftaran yang lebih
                                                  sederhana.
             Asal Budaya  Negara-negara berbudaya Latin   Negara dengan sistem hukum
                        di Eropa (Perancis, Spanyol,   common-law dan negara
                        Italia, Benelux), Amerika Selatan,   berkembang (new emerging
                        sebagian Asia dan Afrika, dan   nations). Sistem Jerman
                        secara luas di Amerika Serikat.  ditemukan di Jerman, Austria,
                                                  Swiss, dan negara-negara Nordik.








                                                                 BAB 2.  61
                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93