Page 91 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 91

Aspek penting yang berkaitan dengan penulisan buku ini adalah
            aspek identifikasi bidang  tanah,  di mana kedua sistem ternyata
            tidak  memberikan  jaminan  kebenaran  atas  batas-batas  dan
            luasan  dari  bidang  tanah  yang  terdaftar. Sistem kadaster  di
            Indonesia  yang menganut  sistem  pendaftaran hak  atas  tanah,
            sehingga  seharusnya  kegiatan  pendaftaran  hak  atas  tanah  dimulai
            dari proses penetapan  batas  dalam  memetakan  objek  pendaftaran
            tanah dimaksud. Buku ini mengkaji aspek identifikasi bidang tanah
            melalui kegiatan  penetapan batas  yang  meliputi  elemen legal  dan
            elemen spasial.


            2.3.6. Sistem Negatif dan Sistem Positif
                Klasifikasi  sistem pendaftaran  tanah  negatif  dan positif  telah
            digunakan  secara ekstensif di  Negeri  Belanda  sejak  perdebatan
            tentang hukum perdata baru (new civil code) pada sekitar tahun 1950-
            an hingga 1980-an, di mana penjaminan dan ganti kerugian menjadi
            isu sentral. Dalam sistem  positif, negara menjamin hak atas  tanah
            yang didaftar. Apapun yang dibukukan dalam pendaftaran dianggap
            benar  secara hukum.  Kerugian  yang  ditimbulkan  akibat kesalahan
            pendaftaran akan ditanggung secara finansial oleh negara. Sebaliknya,
            di dalam sistem negatif tidak ada jaminan terhadap kebenaran hak
            atas tanah yang didaftar (Zevenbergen, 2002).

                Beberapa karakteristik  utama  sistem negatif  yang  diperbaiki
            dalam  sistem  positif  antara lain: kurangnya kelengkapan
            (completeness), kebenaran (correctness) dan keabsahan (validity) data
            yang dibukukan; tidak terintegrasinya institusi-institusi pendaftaran
            yang terkait; kurangnya kelengkapan data kepentingan-kepentingan
            yang  terkait dengan  hak atas  tanah  yang didaftar; dan  kurangnya
            anggaran negara (de Haan, 1992). Dari sudut pandang pemilik atau
            pembeli, kedua sistem memiliki kelebihan dan kekurangan. Sistem
            negatif  tidak memberikan jaminan,  tetapi  pemprosesan instrumen
            yang ditawarkan sangat cepat dan lembaga pendaftaran tidak banyak
            turut  campur  urusan  penjual  dan  pembeli.  Dalam  sistem  positif,
            jaminan  hak akan diterima seseorang.  Prosesnya didahului dengan
            pemeriksaan  yang  sering  memakan waktu dan  sangat  mendalam
            tentang pembeli, penjual, dan perjanjian mereka. (Zevenbergen, 1996
            & 2002).




            64    Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
                  Dwi Budi Martono
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96