Page 95 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 95
2.4.2. Kadaster Sebagai Mesin Sistem Administrasi
Pertanahan
Dalam Sistem Administrasi Pertanahan (SAP) yang modern,
kadaster atau dalam arti yang lebih luas dimaknai sebagai sistem
kadaster (cadastral system), bukanlah sekadar spatial record atas
tanah. Kadaster menjadi komponen inti dan bahkan disebut sebagai
“mesin” dari SAP. Williamson dkk., (2010) menekankan signifikansi
kadaster ini dalam “diagram kupu-kupu” (butterfly diagram) yang
menggambarkan hubungan antara proses dan dampak (outcome)
sistem kadaster dalam paradigma manajemen pertanahan/Land
Management Paradigm (LMP) (Gambar 2. 22).
LMP sebagai model konseptual SAP yang andal untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan memiliki empat fungsi
utama pertanahan dan ruang, yaitu pemilikan/ penguasaan, penilaian,
peruntukan, dan pengembangan sebagaimana digambarkan di atas,
dijelaskan dengan lebih jauh lagi penerapannya dalam diagram kupu-
kupu. Di sayap kiri diagram kupu-kupu menjelaskan berbagai sistem
kadaster yang berbeda, yang menjadi komponen utama LMP, seperti:
sistem Jerman yang menggunakan kadaster multiguna; sistem
Torrens/Inggris yang sistem kadasternya digunakan untuk layanan
pendaftaran hak atas tanah maupun pendaftaran akta; dan sistem
kadaster yang digunakan untuk perpajakan seperti sistem Perancis/
Latin dan Amerika Serikat. Semua sistem kadaster, sebagaimana
ketiga jenis kadaster utama di dunia ini akan mampu menjadi mesin
berjalannya LMP (Williamson dkk. 2010a, b; Steudler dkk. 2014).
Indonesia belum memiliki satu kadaster yang dibuat sekali dan
digunakan bersama berulangkali dengan prinsip created once and
used many times. Kadaster untuk pendaftaran hak atas tanah berbeda
dengan kadaster untuk layanan perpajakan, peruntukan tanah,
maupun perizinan dalam pengembangan tanah (Sumardjono 2018;
Martono 2022).
Pada badan kupu-kupu, digambarkan kadaster sebagai komponen
utama Infrastruktur Data Spasial (IDS). Persil dalam peta kadaster
mampu memberikan informasi relasi manusia dengan tanah dalam
skala besar. Setiap bidang tanah dapat diketahui penggunaannya, baik
untuk bangunan perumahan, komersial, pertanian, dan sebagainya.
Skala informasi sedetail ini akan bisa diberikan setelah diintegrasikan
dengan infrastruktur data spasial dari berbagai institusi yang lain.
68 Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
Dwi Budi Martono