Page 78 - Membangun Kadaster Lengkap Indonesia
P. 78

Benua untuk menyebut hak-hak atas tanah ini (Çağdaş dan Stubkjær,
            2009).
                Di sisi lain, penguasaan informal diadministrasikan oleh hukum
            adat (custommary) atau tradisi lisan (oral) (Nichols, 1993). Tenurial
            dalam  sistem  adat meliputi  hubungan hukum kontraktual  serta
            hak-hak adat yang memberikan akses ekonomi maupun sosial atas
            tanah.  Bentuk  penguasaan  dan  pemilikannya  didasari  oleh  aturan
            dan prosedur yang mengatur hak dan tanggung jawab individu dan
            kelompok dalam  penggunaan dan  kontrol  atas  sumber daya dasar
            berupa tanah (Zevenbergen, 2002).


            2.3.1.  Definisi Pendaftaran Tanah
                McLaughlin dan Nichols (1989) memberikan definisi pendaftaran
            tanah sebagai:  “the process of recording legally recognized interests
            (ownership and/or use) in land”. Definisi ini menempatkan pendaftaran
            tanah  sebagai  aktivitas  pencatatan  kepentingan-kepentingan  yang
            berkaitan  dengan  tanah  yang  diakui  secara hukum, baik berupa
            kepemilikan, penguasaan dan/atau penggunaan tanah. Pendaftaran
            tanah mencatat hubungan hukum antara subjek (owner), jenis hak
            yang melekat (rights/title),  dan objek  (parcel).  Proses pencatatan
            hak-hak atas  tanah  tersebut dibedakan antara  sistem  pendaftaran
            akta (deeds) dengan sistem pendaftaran hak atas tanah (title). Dalam
            pengertian sebagai sebuah aktivitas ini, terdapat catatan resmi berupa
            Daftar Tanah (the land register) yang berisi catatan mengenai jenis
            hak atas  tanah atau  berupa akta  mengenai  perubahan  secara  legal
            atas suatu unit bidang tanah. Zevenbergen (2002) menyatakan bahwa
            definisi pendaftaran tanah memberikan jawaban untuk pertanyaan
            “siapa” dan “bagaimana” atas suatu bidang tanah.



















                                                                 BAB 2.  51
                                    Kadaster, Pendaftaran Tanah, dan Administrasi Pertanahan
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83