Page 198 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 198
Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi 173
di China sebagai bentuk pengelolaan lingkungan dan sirkuit baru
bagi akumulasi. Chen menggunakan studi kasus di kota Yizing, di
mana eco-city, energi terbarukan, dan proyek konservasi ekologis
merupakan proyek bersama yang melibatkan 200 kilometer persegi
wilayah pedesaan dan menggusur 50.000 penduduk sejak tahun
2006.
Merujuk pada pemikiran Marxian mengenai pembatasan akses
terhadap tanah dan berdirinya rezim kepemilikan dalam momentum
akumulasi primitif dan proyek teritorial negara, dalam tulisanya Chen
mempersoalkan fungsi pembatasan tanah di pedesaan China dalam
jalur yang berbeda dengan akumulasi terkait skala konstruksi yang
berbeda pada environmentalisasi. Makalah ini juga menganalisis
transformasi lingkungan, termasuk latar ekologis di di luar proyek
tersebut, generasi energi non fosil, dan pertanian non pedesaan
berintensitas tinggi, serta keharusan konversi kepemilikan tanah di
pedesaan menjadi tanah terkendali di perkotaan. Kesemuanya ini
merupakan proses teritorialisasi. Chen memperdebatkan konstruksi
dari diskresi fungsi lingkungan bagi – ataupun bagian dari – tanah
perkotaan sebagai sesuatu yang sangat fundamental bagi apa yang
ia sebut sebagai homogenisasi batas (homogenizing enclosure)
dan teritorialitas sebagai materialitas institusional dari negara
(institutional materiality of the state).
(VRP)
Keterangan: Artikel dapat diunduh di www.cornell-landproject.org
II.18. Kabiri, Ngeta. Wildlife Conservation and Land
Acquisitions a Case Study of Tanzania Land Conservation
Trust. Artikel dalam International Conference on Global Land
Grabbing 6-8 April 2011, Land Deals Politics Initiative (LDPI),
Journal of Peasant dan University of Sussex.
Kata Kunci: Tanzania, perampasan tanah, konservasi, pariwisata
Tulisan ini mengkaji kapasitas masyarakat lokal dalam
menghadapi perampasan tanah. Beberapa pertanyaan yang