Page 200 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 200

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  175


                  Legitimasi atas  akuisisi tanah  skala  besar  di Afrika  adalah
              berkah tanah yang sangat luas yang belum termanfaatkan. Melalui
              legitimasi inilah, kran  investasi dibuka  seluas-luasnya. Investasi
              ini bagi pemerintah  Afrika  adalah  mesin  untuk  memberdayakan
              lahan-lahan  potensial yang belum  dikelola, dan  mentransformasi
              daerah  pedesaan  melalui pembangunan    infrastruktur, sumber
              daya  manusia, dan  penyediaan  lapangan  kerja. Fenomena  akuisisi
              tanah  di Tanzania  sendiri berawal dari sejarah  penguasaan  tanah
              yang mengedepankan   akuisisi tanah  untuk  konservasi dan  peran
              wisata  konservasi. Kontrol atas  tanah  di Tanzania  merupakan
              domain negara sejak otoritas kolonial mengambil semua tanah dan
              menempatkannya di bawah kontrol pemerintah. Presiden memiliki
              hak  mengubah  tanah  dari satu  kategori ke  kategori lain  misalnya
              tanah publik, desa, atau tanah konservasi. Land Act memungkinkan
              presiden  memiliki kekuasaan  meredistribusi tanah  yang dianggap
              sebagai tanah terbuka. Presiden dapat menggunakan kekuasaannya
              untuk  memastikan  bahwa  tanah  digunakan  untuk  kepentingan
              produktif dan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
                  Kasus dalam tulisan ini adalah Manyara Ranch yang berkaitan
              dengan ekosistem Tarangire-Manyara yang merupakan bagian dari
              ekosistem terpenting di Tanzania yang digunakan untuk konservasi
              dan pariwisata. Ekosistem ini memiliki luas 22.200 km persegi yang
              meliputi dua  taman  nasional, dan  hutan  lindung nasional. Juga
              terdapat  wilayah  perlindungan  satwa  liar. Wilayah  ini memiliki
              kekayaan  vegetasi dan  merupakan  daerah  kedua  yang memiliki
              keragaman  populasi satwa  paling kaya  di dunia. Beberapa  satwa
              yang ada  antara  lain  gajah, zebra, banteng, singa, leopard, anjing
              liar, burung, dan  sebagainya. Karena  kekayaan  habitat  dan  ekologi
              inilah  Manyara  ditetapkan  sebagai Cagar  Biosfer  dan  ditetapkan
              oleh  UNESCO sebagai Situs  Warisan  Dunia  (World Heritage Site).
              Ekosistem untuk kepentingan konservasi dan wisata kehidupan liar
              ini memiliki dampak yang luar biasa bagi dinamika penguasaan tanah.
              Persoalan terjadi ketika ada ketelibatan TLCT dalam Manyara Ranch.
              Ranch yang luas ini berada di antara dua taman nasional dan masuk
              dalam koridor kehidupan liar Kwakuchinja. Ranch ini memiliki luas
              17807 hektar. Beberapa bendungan air besar yang dibangun di ranch
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205