Page 204 - Landgrabbing, Bibliografi Beranotasi
P. 204

Land Grabbing: Bibliografi Beranotasi  179


              konsep untuk menganggap satwa liar seperti halnya ternak mereka
              yang kedua.
                  Banyak  kelompok  yang menuntut  pengembalian  lahan  pada
              masyarakat  lokal. Hal ini akan  menjamin  kemungkinan   akses
              masyarakat  terhadap  sumberdaya  yang ada  seperti air  dan  rumput.
              Mereka  kehilangan  padang rumput  yang biasa  digunakan  untuk
              menggembalakan   ternak  di musim  kering karena  berada  di bawah
              pengelolaan  TLCT. Ada   ketidakseimbangan   kekuasaan  dalam
              pengelolaan  ranch.  Penduduk  desa  tidak  pernah  dianggap  sebagai
              mitra  yang sejajar, dan  proyek  dijalankan  tanpa  partisipasi mereka.
              Meskipun penduduk desa diberikan posisi dalam struktur pengelolaan
              ranch, mereka  hanya  seperti wayang. Banyak  keputusan  yang
              dijalankan  tanpa  persetujuan  penduduk. Tidak  pernah  ada  kontrol
              apakah suara dari perwakilan penduduk desa dijadikan pertimbangan
              dalam  pengambilan  keputusan  atau  tidak. Pihak  AWF dianggap
              sebagai penerima  keuntungan  terbesar  dari komodiikasi alam  liar
              yang terjadi. Keuntungan  tidak  menetes  sampai ke  masyarakat.
              Ketika diminta membandingkan pengelolaan ketika masih berada di
              bawah perusahaan milik negara, masyarakat tidak mau mengingatnya
              kembali. Pengelolaan  di bawah  pemerintah  memang diakui lebih
              buruk, tetapi pengelolaan yang sekarang pun tidak lebih baik.


              (DWP)
              Keterangan: Artikel dapat diunduh di http://www.future-agricultures.org

              II.19. Maclnnes, Megan. 2012. Corruption and Large-scale Land
              Acquisitions: an Analysis of the Role High Corruption Plays
              in  Enabling  Elite  Capture of  Land.  Paper dalam  Konferensi
              Internasional  Land  Grabbing  Global  II,  17-19  Oktober,  2012.
              LDPI  &  Departement  of  Development  Sociology,  Cornell
              University, Ithaca, NY.

              Kata Kunci: perampasan tanah, korupsi, akuntabilitas, transparansi



                  Gelombang investasi tanah    global berskala  besar  telah
              meningkatkan  resiko  yang berdampak  negatif  terhadap  akses  dan
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209