Page 126 - Berangkat Dari Agraria
P. 126

BAB III  103
                                                   Kronik Hukum Agraria Nasional

             3.2.  Menilai Capaian Reforma Agraria 32
                 Panitia Konferensi Nasional Reforma Agraria 2014 menitipkan
             agenda  kepada  Tim  Transisi Jokowi-JK,  bahwa  kalangan  gerakan
             sosial  ingin memastikan “reforma  agraria betul-betul  dijadikan
             agenda  prioritas”  yang  dijalankan  kementerian dan  lembaga
             pemerintah dari  pusat  hingga daerah  serta dengan  melibatkan
             partisipasti  aktif  rakyat  (12 September  2014).  Secara khusus,
             sembilan hal diajurkan agar reforma agraria dilaksanakan melalui:
             Pertama, TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria
             dan Pengelolaan SDA dijadikan rujukan dalam menyusun legislasi,
             regulasi dan kebijakannya.

                 Kedua, keberadaan UU  No. 5/1960  tentang Peraturan Dasar
             Pokok-Pokok Agraria dipegang teguh dan dijalankan sesuai tujuan
             penerbitannya. Ketiga, disusun RUU Pelaksanaan Reforma Agraria
             (RUU PRA) sebagai regulasi operasional penataan struktur agraria
             sekaligus menyelesaikan konflik agraria.

                 Keempat, menerbitkan Perpres Komnas Reforma  Agraria
             atau Badan Otorita Reforma  Agraria  yang bertugas melaksanaan
             reforma agraria. Kelima, kelembagaan pertanahan diperkuat dengan
             menjadikan Badan Pertanahan Nasional menjadi  Kementerian
             Agraria.

                 Keenam, agar  penyelesaian  konflik agraria  terfokus dan
             sistematis,  diterbitkan Perpres Komnas Penyelesaian Konflik
             Agraria. Ketujuh, dibentuk Pengadilan Agraria di Mahkamah Agung
             sebagai bagian dari Peradilan Umum yang bertugas menyelesaikan
             konflik agraria.
                 Kedelapan,  segera merealisasikan komitmennya  untuk
             meredistribusikan  sembilan juta hektar kepada  rakyat  yang
             membutuhkan.  Kesembilan, memfasilitasi  pembentukan badan
             usaha  milik  petani/koperasi  yang dikelola  petani agar  tanahnya
             produktif.




             32   Kompas, 10 Mei 2019.
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131