Page 144 - Berangkat Dari Agraria
P. 144

BAB III  121
                                                   Kronik Hukum Agraria Nasional
             idealnya mesti lebih luas  di banding kebutuhan lain.  Mengingat
             reforma  agraria  jadi program prioritas  Presiden, pengaturan
             ketersediaan tanah mutlak harus mengacu arahan Presiden. Pada
             bagian membantu memberikan kemudahan  perizinan berusaha/
             persetujuan (Pasal 23), perlu mekanisme dan kode etik pejabat Bank
             Tanah  untuk  menghindari kolusi  pengurusan  izin  dan  menutup
             peluang korupsi dalam kewenangan perizinan dan penentuan tarif.


             Butuh rincian
                 Struktur Bank  Tanah  terdiri  dari  Komite, Dewan Pengawas,
             dan Badan Pelaksana (Pasal 31). Perlu pengaturan rinci mekanisme
             pembentukan dan pengambilan keputusan di dalam dan di antara
             organ-organ ini. Hindari kerumitan dan tiadanya arah pengaturan
             lebih  lanjut. Di dalam  Bank Tanah, dibutuhkan sosok-sosok yang
             mengerti kompleksitas masalah agraria dan punya komitmen kuat
             untuk menata  ulang keagrarian  secara mendasar, holistik,  dan
             berkeadilan sosial.

                 Hak Pengelolaan Bank  Tanah  dengan hak masyarakat  yang
             sudah  mendiami  tanah tersebut  paling  singkat  10  tahun  (Pasal
             41)  berpotensi memicu  konflik.  Bagaimana  dengan  warga  yang
             menguasai  sembilan  tahun? Pemerintah hendaknya menetapkan
             ketentuan “menurut kajian komprehensif  dari  aspek historis
             dan  sosio-kultural”  maka  hak  atas  tanah  dapat  diberikan  kepada
             masyarakat.

                 Bank  Tanah  dapat melakukan  pinjaman (Pasal 44).  Perlu
             diatur mekanisme pinjaman yang bisa dilakukan dan pertanggung-
             jawabannya  dalam  pengelolaan keuangan/kekayaan negara.
             Ketentuan ini, serta Pasal 27, 28, 37, 42, dan 43 harus memastikan
             Bank Tanah tidak menjadi lembaga profit, karena sifatnya yang non-
             profit (Pasal 4).

                 Terkait diskresi menteri (Pasal 50) perlu dibuat rambu-rambu
             agar menteri  tak mudah menyelewengkan kewenangan  di luar
             ketentuan. Menteri  tak  boleh  sewenang-wenang.  Karenanya,
             kewenangan menteri  untuk memberikan  diskresi ini  berlaku
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149