Page 141 - Berangkat Dari Agraria
P. 141

118  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             dan deputi serta pejabat terkait dari K/L terkait dalam tim bersama.
             Pimpinan  dan  pengurus Konsorsium Pembaruan  Agraria (KPA),
             Serikat  Petani  Indonesia  (SPI),  GEMA  PS  (Gerakan  Masyarakat
             Perhutanan Sosial) Indonesia, dan Badan Registrasi Wilayah Adat
             (BRWA) sebagai CSO yang menjadi anggota tim juga sangat penting
             untuk terlibat dalam keseluruhan prosesnya.
                 Tim juga bertugas melakukan  penguatan kebijakan  reforma
             agraria,  yakni: melanjutkan  dan menyelesaikan  revisi Perpres
             86/2018 tentang Reforma Agraria, dan revisi Perpres 88/2017 tentang
             Penyelesaian Penguasaan  Tanah  di  dalam Kawasan Hutan,  serta
             mengidentifikasi kebijakan lain yang dinilai urgent untuk diperkuat
             atau direvisi.


             Perkuat kebijakan
                 Terkait  penguatan  kebijakan  reforma  agraria,  Kastaf
             Kepresidenan meminta Deputi Menko Ekonomi dan Dirjen Penataan
             Agraria K-ATR  untuk menyiapkan  revisi Perpres 86  /2018.  Kastaf
             Kepresidenan juga meminta Deputi Menko Marinves  dan Dirjen
             PSKL K-LHK menyiapkan revisi Perpres 88 /2017. Tugas ini didukung
             dirjen dan deputi  serta  pejabat  K/L  terkait,  serta  pimpinan  CSO
             dalam Tim. Kastaf Kepresidenan menyatakan dengan dibentuknya
             tim, maka penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan cepat, dan
             tidak ada alasan lagi untuk tidak bekerja bersama.

                 Di  ujung  rakor ini, Kastaf Kepresidenan menyampaikan
             kesimpulan dan tindak lanjut kepada peserta rakor sebagai anggota
             Tim, baik pemerintah maupun CSO, di antaranya:
                 Pertama, pihak TNI dan kepolisian agar menjaga kondusivitas
             situasi dan  kondisi  lapangan  selama  proses  penyelesaian,  dan
             digunakan pendekatan yang lebih tepat untuk menghindari potensi
             kekerasan.

                 Kedua, pihak CSO  diminta  untuk  segera melengkapi  dan
             menyiapkan dokumen  yang  dibutuhkan  Kementerian  ATR/BPN
             dan Kementerian LHK untuk menindaklanjuti usulan yang data dan
             informasinya dinilai masih minim.
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146