Page 177 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 177

Mochammad Tauchid

              kewajiban bagi rakyat untuk memelihara kebun itu serta
              menyerahkan hasilnya kepada Pemerintah. Dalam Stbl.
              1910 no 63, kepada orang-orang yang dulu mengerjakan
              kebun-kebun dengan kerja paksa, diberikan hak memungut
              hasil dari tanah-tanah negeri bekas kebun kopi paksa itu
              yang dulu memang mereka yang menanami dan selama itu
              terus memeliharanya. Kebun kopi sudah banyak dibongkar
              sejak dihapuskannya Cultuurstelsel dan tanaman-tanaman
              yang ada terlantar. Hingga dalam praktiknya, hak memetik
              ini sudah hilang.
            3.   Hak-hak orang kolonisasi dari Bagelen dan daerah lainnya
              di Lampung menurut Bijblad 535 adalah hak usaha. Mereka
              belum mendapat hak milik yasan, namun menurut
              pengertian orang-orang itu sudah seperti mempunyai hak
              milik.
            4.   Juga hak-hak rakyat atas tanah di Timor, Bali, Lombok dan
              Vorstenlanden dulu termasuk hak semacam itu. Raja (Sul-
              tan, Sunan) sebagai pemilik semua tanah (tanah menjadi
              kagungan dalem), dan di Bali, Raja dikatakan sebagai “sang
              amurwa bumi” (yang menguasai tanah).


            5. Hak Gadai
                Hak gadai atau akad alam soal tanah berbeda dengan
            gadai biasa. Hak gadai ini berjalan menurut hukum adat.
            Pemilik tanah (hak milik) dapat menggadaikan tanahnya
            kepada orang lain. Hak gadai ini menyerupai jual beli biasa (di
            Yogyakarta terkenal dengan adolséndé) dengan perjanjian si
            pemilik dapat membeli kembali barang yang telah digadaikan.
            Tanah itu tidak dibalik nama, dan yang punya dapat menebus
            kembali (dengan mengembalikan uang yang dulu diberikan).

            156
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182