Page 48 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 48
Masalah Agraria di Indonesia
me dengan kapitalisme, melainkan di atas sistem feodalis-
me, di atas susunan dan jiwa masyarakat feodalisme itu
berjalan pemerasan kapitalisme dengan organisasi dan
peralatannya yang modern,
3. pergantian dari pemerasan langsung oleh kekuasaan Peme-
rintah Kolonial, pindah ke tangan kaum modal partikelir
terutama modal partikelir Belanda, dengan jaminan sebe-
sar-besarnya untuk perkembangannya.
Semuanya itu merupakan pokok dan dasar pokok pen-
jajahan Belanda di Indonesia.
Perlindungan hak rakyat atas tanah dengan adanya
“Grondvervreemdingsverbod” (Stbl. 1875 no. 179) yang
melarang pembelian tanah oleh orang asing dari bangsa In-
donesia, sejatinya lahir sebagai sikap yang melindungi hak
rakyat dari bahaya yang mengancamnya, tetapi berakibat
sebaliknya, karena:
1. dengan larangan itu, rakyat Indonesia hanya dapat menjual
tanahnya di kalangan bangsanya sendiri yang tidak mampu,
dan menyebabkan harga tanah rakyat sangat rendah;
2. bagi para pemodal partikelir hal itu berarti satu keuntungan.
Karena akan selalu mendapat tanah yang murah harganya,
karena penjualan dan penyewaan tanah untuk kaum modal
menjadi monopoli pemerintah yang melindungi dan mem-
belanya, dengan tidak ada saingannya;
3. praktiknya masih dapat saja orang asing membeli tanah
dari rakyat Indonesia dengan sistem kedok, dengan harga
yang murah seperti harga umum untuk rakyat Indonesia;
4. pelanggaran atas larangan itu (yang diancam dengan hu-
kuman seperti tersebut dalam Stbl. 1912 no. 1777), yang
sebelumnya sudah dilarang dengan ordonansi Stbl. 1861
27