Page 150 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 150

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  127


              secara tuntas,  peraturan-peraturan hukum sifatnya tidak lengkap dan
                          1
              tidak mungkin lengkap.  Aturan pelaksanaan UUPA dan peraturan
                                    2
              lain yang diadakan inilah yang kemudian banyak menyimpang dari
              semangat UUPA, tidak terkecuali semangat larangan kepemilikan
              tanah hak milik oleh orang asing untuk melindungi hak-hak atas
              tanah WNI dari eksploitasi asing. Hal ini sejalan dengan pendapat
              Maria SW. Sumardjono, bahwa bidang hukum pertanahan dengan
              semua prinsip dan kepentingan yang harus ditegakkan berada dalam
              posisi  yang  krusial  dan  rentan.  Prinsip  dan kepentingan hukum
                                           3
              pertanahan rentan  terhadap  kemungkinan  dilakukan penafsiran
              sesuai dengan nilai dan kepentingan dalam pembangunan ekonomi
              yang ditetapkan oleh pemerintah yang berkuasa.
                  Seperti halnya  yang  dikemukakan  Achmad Sodiki,  bahwa
              UUPA didesain  kerakyatan  yang  ternyata  tidak dapat  menopang

              kepentingan kapitalisme, sehingga UUPA harus didistorsi dengan
              menciptakan berbagai  peraturan, baik  undang-undang maupun
              peraturan organik di luar UUPA yang tidak sejalan dengan UUPA.
              Berbagai  peraturan  agraria  tersebut  pada  akhirnya  menjadi
              alat menghalalkan “pencurian” harta milik  rakyat (het  recht  als
              instrument  van diefstallen),   termasuk memberikan  peluang bagi
                                        4
              orang asing mendapatkan tanah hak milik.

                  Terdapat  beberapa  aturan  pelaksanaan UUPA dan  peraturan
              lain terkait  penguasaan  hak-hak  atas tanah,  yang  membuka
              peluang/memberikan  kesempatan  kepada orang asing  untuk




              1   Satjipto Rahardjo, “Penafsiran Hukum ....Loc. Cit.
              2   Sudikno Mertokusumo, Mengenal...Loc. Cit. hlm. 104
              3   Untuk itu diperlukan asas hukum, kaidah hukum, lembaga hukum
                  sampai kepada proses hukum untuk melakukan suatu pembaharuan
                  hukum, Nurhasan Ismail..., Op. Cit., hlm. 14.
              4   Achmad Sodiki, Politik Hukum Agraria, Jakarta: Konstitusi Press, 2013,
                  hlm. 32.
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155