Page 264 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 264

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  241


              belum  seperti yang  diharapkan.  Putusan  pengadilan mengingkari
              ketentuan Pasal  26  ayat (2)  UUPA,  atau bahkan hakim kurang
              memahami ketentuan  UUPA  khususnya  politik  hukum  larangan
              kepemilikan  tanah  hak  milik  oleh  orang  asing.   Hal  demikian,
                                                            11
              diamini  oleh Nurhasan Ismail  dan Oloan Sitorus, bahwa  para
              penegak hukum khususnya hakim  tidak memahami  dengan baik
              ketentuan-ketentuan hukum pertanahan,  khususnya Pasal  21 ayat
              (3) dan 26 ayat (2) UUPA. 12

                  Mengingat putusan-putusan pengadilan yang terkait larangan
              kepemilikan tanah hak milik oleh orang asing di atas tidak seperti
              yang diharapkan, maka ketentuan Pasal 21 ayat (3) dan 26 ayat (2)
              UUPA tidak efektif mencegah terjadinya pemilikan tanah hak milik
              oleh orang asing. Hal demikian dapat dijelaskan dengan teori sistem
              hukumnya Lawrence M. Friedman,  bahwa  suatu  sistem hukum

              dalam operasi aktualnya merupakan sebuah organisme kompleks,
              di mana  struktur,  substansi,  dan  kultur  berinteraksi.  Efektif  atau
              tidaknya  suatu ketentuan hukum  dipengaruhi ketiga komponen
              tersebut.  Kemudian Hans Kelsen juga mengemukakan bahwa
                      13
              hukum itu  akan  efektif, jika  orang  benar-benar berbuat  sesuai
              norma-norma hukum, sebagaimana mereka harus berbuat. Norma-






              11   Ini menunjukan bahwa hakim-hakim pada pengadilan umum lemah
                  dalam segi penguasaan terhadap masalah-masalah agraria dan lemah
                  pengalamannya dalam hal penyelesaian sengketa agraria yang dapat
                  memenuhi rasa keadillan masyarakat (Naskah Akademik RUU tentang
                  Pengadilan Agraria, DPD RI, 2014, hlm. 34)
              12   Wawancara dengan Prof. Dr. Nurhasan Ismail, S.H., M.S pada tanggal 13
                  Mei 2013 dan wawancara dengan Dr. Oloan Sitorus, tanggal  7 Mei 2013.
                  Oloan menambahkan bahwa bisa saja hakim berpikiran kalau tanah
                  jatuh pada negara, siapa yang akan mengurusinya, sebab belum ada
                  lembaga yang  diberi  kewenangan  untuk mengurusi  dan mengawasi
                  tanah-tanah hak milik bekas milik orang asing, hal ini merujuk juga
                  hasil penelitian Puslitbang BPN tahun 2009.

              13   Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum..., Op. Cit., hlm. 17-18.
   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269