Page 287 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 287

BAB VII

                                 KEPEMILIKAN
                  HAK ATAS TANAH OLEH ORANG ASING
                       DI KABUPATEN PESISIR BARAT








                erdasarkan paparan pada bab-bab terdahulu terdapat beberapa
           Bfaktor penyebab kesenjangan antara aturan pelaksanaan UUPA
            dan peraturan lainnya dengan aturan larangan kepemilikan tanah
            hak milik oleh orang asing. Tidak mengherankan jika dalam praktik
            terjadi penguasaan dan pemilikan tanah hak milik oleh orang asing,
            baik  melalui perjanjian pinjam  nama,  atau  melalui pernikahan,
            seperti yang terjadi di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.

            Secara makro  praktik  kepemilikan  tanah  hak  milik  oleh  orang
            asing di Kabupaten Pesisir Barat, selain dipengaruhi oleh substansi
            peraturan perundang-undangan  yang  dikeluarkan pemerintah
            khususnya yang terkait hak-hak  penguasaan atas tanah (dalam hal
            ini hukum perkawinan terkait harta benda dalam perkawinan yang
            berupa tanah), juga dipengaruhi oleh sikap para birokrat, penegak
            hukum dan warga masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, secara

            kultur/aktual akan ditelaah praktik kepemilikan hak atas tanah oleh
            orang asing di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.
                Terkait harta benda dalam perkawinan yang berupa tanah dalam
            hukum  perkawinan  Indonesia  (perkawinan campuran)  tidak ada
            pengaturan  yang mengarah  pada larangan kepemilikan  tanah hak
   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292