Page 285 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 285

262   FX. Sumarja


            tersebut,  larangan kepemilikan  tanah hak milik  oleh  orang  asing
            akan menjadi sia-sia, apabila satu dari tiga komponen tersebut tidak
            berjalan. Pada komponen/unsur  struktur hukumnya, mengingat
            belum  ada lembaga  yang  diberi  kewenangan  untuk melakukan
            pengawasan  terhadap pemindahan/ peralihan, pemanfaatan  dan
            penggunaan tanah  serta tanah-tanah  yang  berpotensi  jatuh  pada
            orang asing, maka ketentuan Pasal 9 ayat (1), 21 ayat (3) dan Pasal 26
            ayat (2) UUPA tidak mungkin ditegakkan.

                Suatu  sistem  hukum dalam operasi aktualnya  merupakan
            sebuah organisme  kompleks, di  mana  struktur,  substansi, dan
            kultur berinteraksi. Efektif atau tidaknya suatu ketentuan hukum
            dipengaruhi ketiga komponen tersebut.   Hans Kelsen mengartikan
                                                18
            efektivitas hukum, bahwa orang benar-benar berbuat sesuai norma-
            norma hukum, sebagaimana mereka harus berbuat. Norma-norma

            itu  benar-benar diterapkan dan dipatuhi.   Bagaimana diterapkan,
                                                  19
            kalau otoritas penegak atau yang harus menjalankannya tidak ada.
            Kees Schuit menegaskan untuk mewujudkan tujuan hukum unsur
            operasionalnya harus ada.
                Berdasarkan beberapa aturan pelaksanaan UUPA dan peraturan
            lain terkait hak-hak penguasaan atas tanah yang tidak lengkap dan

            tidak sejalan dengan semangat politik hukum larangan kepemilikan
            tanah hak milik oleh orang asing di atas,  bukankah bertentangan
                                                 20



                tepat di antara orang-orang dan kelompok, menyelesaikan sengketa,
                kontrol  sosial,  dan menciptakan norma-norma itu  sendiri.  Lihat
                Lawrence M. Friedman, Sistem ,...Op. Cit., hlm. 19-22.
            18  Lawrence M. Friedman, Sistem…, Ibid., hlm. 17-18.
            19  Hans Kelsen, Teori Umum...., Loc. Cit.
            20  1) Izin pemindahan hak milik atas tanah; 2) Kuasa mutlak; 3) Perjanjian
                Pendahuluan Jual-Beli (PPJB);  4)  Kemudahan  perolehan  tanah;  5)
                Bangun  guna  serah; 6) Perantaraan penguasaan  tanah/”makelaran
                tanah”; 7)  Harta benda dalam perkawinan; 8) Izin tinggal tetap bagi
                orang asing; dan 9) Izin majelis kehormatan notaris.
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290