Page 290 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 290

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  267


                  Menurut Kepala Peratin Lintik Kecamatan Krui  Selatan
              Kabupaten Pesisir Barat, Bapak Arifin menjelaskan bahwa pihaknya
              cukup menerima kehadiran para turis asing di wilayahnya. Kehadiran
              turis asing  yang  semakin  banyak di  wilayahnya  untuk  bermain
              surfing  ke depannya dapat  menjadi  tempat warga  mendapatkan
              penghasilan. Lebih lanjut ia menghibau agar warga yang memiliki
              tanah  di pinggir pantai untuk  tidak  menjualnya  ke  tangan para
              turis asing. Menurutnya kini para turis asing sudah cukup banyak
              yang menguasai tanah milik masyarakat. Ia tidak menghendaki jika

              nantinya warganya hanya menjadi penonton setia kesuksesan para
              turis itu.   Hal demikian dibenarkan  juga oleh  Peratin  Way  Walur
                      5
              Bapak Maksudil Hayat,  Peratin Tanjungsetia Bapak Iskandar Syah
                                                                           7
                                   6
              dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Pesisir
              Barat Provinsi Lampung. 8

                  Kondisi yang dikemukakan Kepala Peratin Lintik dan Way Walur
              tersebut  membuktikan  bahwa  sebenarnya ada dan  telah  terjadi
              kepemilikan tanah hak milik oleh orang asing, yaitu “pemindahan” hak
              milik atas tanah kepada orang asing. Meskipun secara yuridis formal
              sukar untuk dibuktikan, mengingat selama ini tidak diketemukan
              sertifikat  tanah ataupun dokumen-dokumen  perizinan atas  nama
              warga negara asing di Kabupaten Pesisir Barat, seperti diuraikan di




              5   http://wartalambar-online.blogspot.com/2012/01/pantai-lintik-mulai-
                  ramai-dikun-jungi.html, diakses 18 April 2013 Pukul 20.45 Wib.
              6   Wawancara dengan Peratin Way Walur, tanggal 8 Oktober 2013.
              7   Wawancara dengan Peratin Tanjungsetia Bapak Iskandar Syah, tanggal
                  8 Oktober 2013
              8   Wawancara  dengan Bapak Guntur Kepala Dinas Pariwisata  dan
                  Ekonomi  Kreatif Kabupaten Pesisir Barat Lampung  tanggal  9
                  Oktober 2013, bahwa diperlukan kerjasama yang adil antara WNA dan
                  masyarakat lokal  dalam  pengembangan  wisata  pantai. Ia berharap
                  masyarakat lokal tidak menjual tanahnya kepada orang asing, namun
                  dilakukan kerjasama yang saling menguntungkan; lihat juga Tribun
                  Lampung, 11 Nop 2013, hlm 15.
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295