Page 59 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 59

36    FX. Sumarja


            seluruh  rakyat  secara kolektif  yang  dimandatkan kepada negara
            untuk  menguasainya guna dipergunakan  bagi  sebesar-besarnya
            kemakmuran  bersama, sebagaimana dirumuskan oleh  Mahkamah
            Konstitusi:

                “...pengertian  dikuasai negara haruslah  diartikan mencakup
                makna penguasaan oleh Negara dalam arti luas yang bersumber
                dan  diturunkan  dari  konsepsi  kedaulatan  rakyat Indonesia
                atas  segala  sumber  kekayaan  “bumi,  air dan  kekayaan alam
                yang  terkandung didalamnya”,  termasuk  pula didalamnya
                pengertian  kepemilikan  publik oleh  kolektivitas  rakyat atas
                sumber-sumber kekayaan  yang  dimaksud.  Rakyat  secara
                kolektif itu  dikonstruksikan  oleh UUD  1945  memberikan
                mandat kepada negara  untuk melakukan  fungsinya  dalam
                mengadakan kebijakan  (beleid),  tindakan pengurusan
                (bestuursdaad), pengaturan  (regelendaad),  pengelolaan
                (beheersdaad), dan pengawasan (toezichtthoundendaad)”.

                Sehubungan dengan konsep kekuasaan  tertinggi atau konsep
            kedaulatan oleh Jimly Asshiddiqie  disebutkan bahwa dalam filsafat
                                          30
            hukum dan  kenegaraan dikenal adanya  lima ajaran atau  teori,

            yaitu kedaulatan  Tuhan (Sovereignty of God), kedaulatan hukum
            (Sovereignty of Law),  kedaulatan  rakyat (People’s Sovereignty),
            ajaran kedulatan negara (State’s Sovereignty), dan  kedaulatan raja
            (Sovereignty of the King) yang biasa diperdebatkan dalam sejarah.
                Kedaulatan negara  diartikan bahwa negara mempunyai
            kekuasaan  tertinggi berhadapan  dengan negara lain (atau  dalam
            kaitan hubungan internasional).  Artinya  sebuah negara  yang

            berdaulat tidak bisa dicampuri urusan rumah tangganya oleh negara
            lain.
                Jika diperhatikan antara  kedaulatan  rakyat dan  kedaulatan
            negara  terdapat  hubungan  yang  sangat  erat.  Kedaulatan  negara

            bisa dikatakan lanjutan dari  kedaulatan  rakyat, mengingat  rakyat


            30  Jimly Asshiddiqie, Konstitusi &..., Ibid., ( 2010), hlm. 135.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64