Page 58 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 58

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  35


              rakyat dan bersama rakyat”.
                  Pengertian mengenai kekuasaan tertinggi itu sendiri, tidak perlu
              dipahami  bersifat  monistik dan  mutlak dalam arti  tidak  terbatas.
              Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat itu  dengan sendirinya dibatasi
              oleh kesepakatan yang mereka tentukan sendiri secara bersama-sama
              yang  dituangkan  dalam  rumusan konstitusi negara  yang mereka
              susun dan sahkan bersama. Inilah yang disebut dengan ‘kontrak sosial’

              antara warga masyarakat yang tercermin dalam konstitusi. Konstitusi
              itulah yang membatasi dan mengatur bagaimana kedaulatan rakyat
              itu disalurkan, dijalankan dan diselenggarakan dalam  kegiatan
              kenegaraan dan kegiatan berpemerintahan sehari-hari.

                  Pada hakikatnya, ide kedaulatan rakyat itu tetap harus dijamin
              bahwa rakyatlah yang sesungguhnya pemilik negara dengan segala
              kewenangannya untuk menjalankan semua fungsi kekuasaan negara,
              baik  di  bidang  legislatif,  eksekutif, maupun judikatif. Rakyatlah
              yang  berwenang  merencanakan,  mengatur,  melaksanakan,  dan
              melakukan pengawasan  serta penilaian  terhadap pelaksanaan
              fungsi-fungsi kekuasaan itu. Bahkan lebih jauh lagi,  untuk
              kemanfaatan bagi rakyatlah sesungguhnya segala kegiatan ditujukan
              dan diperuntukkannya segala manfaat yang didapat dari adanya dan

              berfungsinya  kegiatan  bernegara  itu. Inilah  gagasan  kedaulatan
              rakyat atau demokrasi yang bersifat ‘total’ dari rakyat, untuk rakyat,
              oleh rakyat dan bersama rakyat. 29
                  Pemegang  kekuasaan  tertinggi  dalam kehidupan bernegara,

              sesuai dengan doktrin ”dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dan
              bersama rakyat” mencakup pula pengertian pemilikan publik oleh
              rakyat secara kolektif. Mengingat pula bahwa kekuasaan itu dibatasi
              oleh konstitusi, maka bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
              di dalam wilayah hukum negara, pada hakikatnya adalah milik publik




              29  Jimly Asshiddiqie, Konstitusi &..., Ibid., ( 2010), hlm. 114.
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63