Page 86 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 86

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  63


                  Pemegang  hak atas  tanah diharapkan  tidak  sampai  menjual
              tanah hak milik kepada orang asing, meskipun dengan harga yang
              tinggi (bertindak selektif). Bagi masyarakat umum jangan sampai
              tergiur bujuk rayu orang asing untuk dipinjam namanya atau bahkan
              menawarkan jasanya untuk mendapatkan tanah hak milik. Notaris/
              PPAT  diharapkan dalam membuat perjanjian penguasaan hak atas
              tanah bagi WNA dan Badan Hukum bisa memberikan pemahaman/
              sosialisasi terhadap kepemilikan hak atas tanah yang diperkenankan
              oleh undang-undang. Notaris/ PPAT diharapkan tidak memfasilitasi

              orang asing untuk mendapatkan tanah hak milik. Aparat pemerintah
              daerah/pusat   dalam memenuhi  keinginan  seseorang  untuk
              peralihan hak atas tanah harus bertindak cermat  agar tanah hak
                                                           77
              milik tidak jatuh pada orang asing.
                  Pemerintah  sendiri diharapkan  tidak  membuat  peraturan

              perundang-undangan  yang justru bertentangan  dengan  semangat
              UUPA, harus ada pembatasan penggunaan kuasa mutlak oleh notaris,
              tidak melepaskan fungsi kontrol  terhadap pemindahan dan perolehan
                                          78
              hak atas tanah kepada penerima hak melalui regulasi penyederhanaan
              izin pemindahan dan perolehan hak atas tanah. Penyederhanaan ini
              justru menyebabkan hak milik mudah dikuasai orang asing.




                  2001,  hlm. 118;  Bandingkan  dengan Mochtar Kusumaatmadja,  asas
                  moral tertinggi adalah keadilan (H.R. Otje Salman S, & Eddy Damian
                  (ed.), Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan, Kumpulan Karya
                  Tulis Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M, Bandung: Alumni,
                  2006, hlm. VI.
              77  SF. Marbun, Menggali dan Menemukan Asas-Asas Umum Pemerintahan
                  yang Baik di Indonesia, dalam Dimens-Dimensi  Pemikiran  Hukum
                  Administrasi Negara,   Yogyakarta: UII  Press, 2001,  hlm.  214. Salah
                  satu syarat sahnya keputusan harus didasarkan kepada Asas Umum
                  Pemerintahan yang Baik (AUPB), yaitu asas kecermatan (Ps. 10, 53 ayat
                  (2) RUU Administrasi Pemerintah).
              78  Pelepasan  kontol  pemerintah dengan dibentuknya  self  control
                  system dan meniadakan lembaga perizinan peralihan hak atas tanah,
                  Nurhasan Ismail, Perkembangan..., Op. Cit., hlm.134-135.
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91