Page 82 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 82

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  59


              Menurut ilmu politik, kedaulatan hukum tanpa kedaulatan politik
              tidak memiliki keberadaan  praktis. Secara  alamiah,  kedaulatan
              politik berarti pemilikan wewenang untuk menegakkan kedaulatan
              hukum. Kewenangan yang dimilikinya dalam kenyataannya dibatasi
              oleh sejumlah faktor ekstern yang berada di luar kontrol dari apa
              yang disebut sebagai kedaulatan itu.
                  Sehubungan dengan konsep kekuasaan  tertinggi atau konsep

              kedaulatan oleh  Jimly  Asshiddiqie disebutkan  bahwa dalam
              filsafat  hukum  dan  kenegaraan  dikenal  adanya  lima  ajaran  atau
              teori  kedaulatan,  yaitu  kedaulatan  Tuhan  (Sovereignty of God),
              kedaulatan hukum (Sovereignty of Law), kedaulatan rakyat (People’s
              Sovereignty),  ajaran kedulatan negara (State’s Sovereignty), dan
              kedaulatan raja (Sovereignty of the King) yang biasa diperdebatkan
              dalam sejarah. 70

                  Kedaulatan negara  diartikan bahwa negara mempunyai
              kekuasaan  tertinggi berhadapan  dengan negara lain (atau  dalam
              kaitan hubungan internasional).  Sebuah negara berdaulat  atas
              wilayah, penduduk dan pemerintahannya yang tidak bisa dicampuri
              urusan rumah tangganya oleh negara lain. Terkait kedaulatan negara
              atas wilayahnya, kekuasaan negara untuk melindungi dan mengatur

              bumi, air dan kekayaan alam tidak bisa dicampuri oleh negara lain,
              sehingga negara memiliki kekuasaan dan bertanggungjawab untuk
              melindungi dan mengatur hubungan hukum antara tanah dengan
              warganya atau dengan orang asing.  Menurut  Notonagoro  orang
                                                                    71
              asing dapat diberikan akses terhadap tanah di Indonesia berdasarkan
              kepentingan  bangsa  Indonesia  terhadap orang asing,  bukan atas



              70  Jimly Asshiddiqie, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta:
                  Sinar Grafika, 2010, hlm. 135.
              71  Notonagoro, Politik Hukum dan Pembangunan Agraria di Indonesia,
                  Jakarta: Bina Aksara, 1984, hlm. 79; Lihat juga Iman Soetiknjo, Politik
                  Agraria  Nasional,  Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985,
                  hlm. 18.
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87