Page 78 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 78

Hak Atas Tanah Bagi Orang Asing  55


              tersebut memiliki konsekuensi bahwa negara harus berfungsi baik
              sebagai penyedia (provider) kesejahteraan rakyat, sebagai pengatur
              (regulator), negara  sebagai   pengusaha (entrepreneur)  dalam
              pembangunan ekonomi maupun dalam menjalankan sektor-sektor
              tertentu melalui badan  usaha milik negara (BUMN),  dan  negara
              sebagai wasit (umpire) untuk merumuskan standar-standar yang adil
              mengenai sektor ekonomi termasuk dalam pengelolaan sumber daya
              agraria untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Namun demikian
              tidaklah berarti kekuasaan negara tanpa batas.

                  Kekuasaan  negara  seperti  tersebut di atas  tetap dibatasi oleh
              prinsip-prinsip negara hukum dan demokrasi.  Pada konteks yang
              lebih luas oleh Bagir Manan dikatakan bahwa dalam negara hukum
              kesejahteraan pada pokoknya memuat tiga aspek utama yaitu aspek
              politik (antara lain pembatasan kekuasaan negara), aspek hukum

              (antara lain supremasi hukum, asas legalitas dan the rule of law),
              dan aspek sosial ekonomi yaitu keadilan sosial (social justice) dan
              kesejahteraan umum  (public  welfare).   Kesejahteraan rakyat akan
                                                 64
              tercapai  secara  berkelanjutan  jika  sumber-sumber daya agraria
              yang  ada, terutama tanah terpelihara  secara  berkelanjutan  dalam
              arti tanah hak milik tidak jatuh pada orang asing. Perkataan lain,
              pembangunan berkelanjutan merupakan conditio sine quo non bagi
              tercapainya kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan pula.

                  Uraian di atas sejalan dengan politik hukum tanah nasional yang
              telah digariskan dalam Pasal 33 UUDNRI 1945 yang dijiwai dengan
              nilai-nilai Pancasila, bahwa pengelolaan sumber daya agraria sebagai
              upaya  untuk menyejahterakan  rakyat harus  dilakukan melalui
              pembangunan secara berkelanjutan. Konsekuensi yuridisnya, bahwa

              spirit  politik hukum  tanah nasional  harus  diderivasi ke  semua
              produk hukum  yang berkaitan  dengan  pengelolaan  sumberdaya


              64  Bagir Manan, Hubungan..., Loc. Cit.; lihat juga Ridwan HR...,Op. Cit.,
                  hlm. 19.
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83