Page 81 - Hak Atas Tanah bagi Orang Asing
P. 81

58    FX. Sumarja

            2.  Teori Kedaulatan Negara

                Teori kedaulatan (souvereiniteit)  pertama  kali  dikemukakan
            oleh Jean Bodin.  Kedaulatan  adalah  kekuasaan tertinggi untuk
                           67
                                        68
            menentukan hukum dalam negara, jika dilihat dari aspek kedaulatan
            atas pemerintahan, termasuk kedaulatan atas wilayah dan penduduk.
            Kedaulatan di sini dipandang dari hubungan negara dengan negara

            lain atau dilihat dari sudut pandang eksternal. Selain itu, kedaulatan
            dapat dilihat dari  sisi  internal,  bahwa  setiap  masyarakat dalam
            suatu negara mengakui adanya kekuasaan yang paling tinggi dalam
            hidup mereka. Kekuasaan tertinggi inilah yang mendominasi hidup
            mereka, menjadi alasan yang menguasai hidup mereka. Demikian
            pula  dengan  suatu  negara  yang  merupakan pencerminan rakyat
            mengakui adanya kekuasaan yang tertinggi.

                Menurut Abul A’la Maududi secara terminologi dalam ilmu politik
            modern, kata kedaulatan digunakan untuk mengartikan kemaharajaan
            mutlak atau kekuasaan raja yang paripurna.  Kedaulatan memiliki
                                                    69
            hak yang tidak dapat diganggu gugat untuk memaksakan perintah-
            perintahnya kepada semua rakyat negara yang bersangkutan. Rakyat
            memiliki kewajiban mutlak untuk menaatinya tanpa memperhatikan

            mereka bersedia  atau  tidak.  Tidak  ada media luar lainnya, kecuali
            kehendaknya  sendiri,  yang  dapat  mengenakan  pembatasan  pada
            kekuasaannya untuk  memerintah.  Termasuk pembatasan  terhadap
            orang asing untuk memiliki/ menguasai tanah hak milik adalah suatu
            kewenangan mutlak sebuah negara yang berdaulat.

                Kedaulatan  tetap  hanya  sekadar anggapan dasar  hukum
            sepanjang  tidak ada oknum aktif  yang  mampu  menegakkannya.


            67  Ni’matul Huda, Ilmu Negara, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010, hlm.
                170.
            68  Kedaulatan memiliki sifat tunggal,  asli,  dan tidak terbagi.
            69  Abul A’la Maududi, Hukum dan Konstitusi; Sistem Politik Islam, Bandung:
                Mizan, 1990, hlm. 236;  Ni’matul Huda, Ilmu..., Op. Cit., hlm.172.
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86