Page 75 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 75
Aristiono Nugroho dkk.
melakukan pengamatan. Hal ini berlangsung saat transmisi nilai-
nilai pertanahan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Mengamati Isi Sosialisasi
Para petani mengamati isi sosialisasi, saat pelaksanaan
sosialisasi PRONA di desanya. Para petani menghadiri,
mendengarkan, dan memperhatikan isi sosialisasi yang
disampaikan para petugas Kantor Pertanahan Kabupaten
Magetan. Kondisi ini memberi kesempatan pada para petani
untuk mengamati isi sosialisasi, dan menyerap berbagai
informasi yang disampaikan para petugas. Sekretaris Desa
Banjarpanjang (Suparna) menjelaskan, bahwa di masa lalu,
masyarakat tidak peduli dengan tanahnya. Setelah para
petani (masyarakat) mendapat penyuluhan saat PRONA,
barulah mereka mengerti tentang arti penting tanahnya.
Keberhasilan penyuluhan PRONA dalam membangun
kesadaran para petani, “dirajut” dari sekian banyak kata-kata
yang digunakan dalam komunikasi antara petugas kantor
pertanahan dengan para petani. Hambatan semantik diatasi
dengan memilih kata-kata yang tidak menimbulkan banyak
arti, serta susunan kata yang tidak berbelit-belit. Selain itu
hambatan psikologis diatasi dengan mengurangi perbedaan
nilai-nilai atau values (konsep baik, benar, dan indah) serta
harapan antara petugas kantor pertanahan dengan para petani.
Suparna menambahkan, bahwa pengajuan proposal
permohonan PRONA ke Kantor Pertanahan Kabupaten
Magetan, bukan karena masyarakat sudah mengerti tentang
pentingnya sertipikat hak atas tanah, melainkan karena
Kepala Desa Banjarpanjang mengerti tentang pentingnya
sertipikat hak atas tanah, yang kemudian didiskusikan dan
mendapat persetujuan LPM Desa Banjarpanjang dan BPD
Desa Banjarpanjang. Akhirnya atas dukungan kepala dan
56 57

