Page 64 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 64

distribusi  hak dan  sumberdaya ,  dalam konteks inilah
                                                    2
                    Reforma Agraria di Indonesia dapat didekati.
                    Bryant  (1998)  tidak  hanya  membedakan  pendekatan
                    Ekologi  Politik  dalam  tiga mahzab,  yaitu Neomarxian ;
                                                                          3
                    Neoweberian ; dan Foucaultian ; tetapi juga menganjurkan
                                4
                                                 5
                    perluasan Ekologi Politik untuk mengkaji perairan, kesehatan
                    masyarakat, kependudukan, dan keadilan sosial.

                b.  Urgensi Penataan Akses Ekologis:
                    Sumber-sumber  Agraria (SSA)  mempunyai keterbatasan
                    dalam kuantitas dan kualitas, yang dapat diukur dari Daya
                    Tampung  dan Daya Dukung. Kedua  parameter ini  sangat
                    penting bagi keberlangsungan hidup para penghuni planet
                    bumi,  namun jarang menjadi  perhatian  dan  paradigma
                    dalam tata kelola SSA.
                    Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
                    dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menakrifkan  daya
                    dukung lingkungan hidup sebagai kemampuan lingkungan
                    hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk
                    hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya;  sedangkan
                    daya tampung lingkungan sebagai kemampuan lingkungan
                    hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain
                    yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
                    Daya Tampung menggambarkan kemampuan SSA menerima
                    tekanan dari luar sistemnya, misalnya: kepadatan penghuni;
                    tekanan infrastruktur bangunan-bangunan  dan lalu lintas
                    darat;  input seperti  pupuk;  polutan seperti  bahan  aktif
                    pestisida (insektisida; fungisida; herbisida); dan perubahan-
                    perubahan bentang alam baik karena proses alami maupun
                    aktivitas manusia (pengeboran,  pengambilan mineral,


            2   Political ecology, like the Marxist-inspired workers’ movement, is based on a critique—
               and thus an analysis, a theorized understanding, of the “order of things”. More specifically,
               Marx and the greens focus on a very precise sector of the real world: the humanity-nature
               relationship, and even more precisely, relations among people that pertain to nature (or
               what Marxists call the productive forces)(Ibid: 4 ).
            3   Lihat  Blaikie (1985)
            4  Lihat Peluso (2006)
            5   Lihat Escobar (1998).

                                                                 BAB II   49
                       Reforma Agraria Ekologis: Upaya Mempertemukan Keadilan Sosial dan Lingkungan
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69