Page 67 - REFORMA AGRARIA EKOLOGIS
P. 67
2) Kuantitas SSA tidak melampaui ambang kelangkaan
atau kepunahan, sehingga sumberdaya tersedia
dalam jumlah yang cukup.
3) Kesempatan untuk membangun ekonomi berbasis
waste upcycling (peningkatan nilai dari limbah/
residu yang dimanfaatkan kembali) menjadi
terbuka.
4) Mendekatkan usaha ekonomi dengan sumberdaya,
dalam arti kesejahteraan tercipta dengan
mengandalkan potensi lokal.
5) Kesempatan kolaborasi menjadi lebih luas karena
ekosistem dari ekonomi bukan hanya kapital,
produksi, distribusi, dan konsumsi, namun terkait
sosial, budaya, politik, hukum dan lingkungan
hidup.
6) Perilaku ekologis menunjukan tingkat keberadaban
manusia, dalam arti manusia yang ekologis jauh
dari perilaku biadab. Dengan demikian, Penataan
Akses Ekologis bernilai etis.
7) Menjadi inpirasi bagi riset aksi kebijakan Reforma
Agraria yang berkeadilan ekologis.
2. Secara Teoritis:
1) Membuka peluang bagi pengembangan konsep
integrasi Reforma Agraria dan Lingkungan Hidup
melalui penelitian-penelitian.
2) Menjadi teladan nyata bagi perumusan kebijakan
Reforma Agraria yang lebih berkeadilan ekologis.
52 REFORMA AGRARIA EKOLOGIS:
Praktik Penataan Akses Ramah Lingkungan di Desa Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul