Page 25 - Kolase Agraria
P. 25

10      Kolase Agraria
                    dan Etnografi ‘Pendidikan Merdeka’

            mencakup aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya, demografi, hukum,
            dan politik sekaligus. Bahkan kerumitan itu akan bertambah dengan
            terkaitnya aspek teknis seperti agronomi, ekologi, dan sebagainya.
            Masalah  agraria adalah  masalah  yang  kompleks,  rumit dan  sukar
            (Wiradi, 2009).  Untuk  di Indonesia,  bidang  tugas keagrariaan
            dikelola oleh beberapa Kementerian/lembaga yaitu: kehutanan dan
            lingkungan hidup; perikanan dan kelautan; energi dan sumber daya
            mineral (ESDM); serta agraria dan tata ruang.
                Sekolah  Tinggi Pertanahan  Nasional  merupakan  perguruan
            tinggi  di  bawah Kementerian  Agraria  dan  Tata Ruang/Badan
            Pertanahan Nasional. Merujuk pada Peraturan Menteri Agraria dan
            Tata  Ruang  No  6  Tahun  2020  tentang  Organisasi  dan  Tata  Kerja
            Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
            Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
            mempunyai  tugas  menyelenggarakan  urusan  pemerintahan  di
            bidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden
            dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Merujuk pada Pasal
            5, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
            menyelenggarakan fungsi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan
            kebijakan  di  bidang  tata  ruang,  survei  dan  pemetaan  pertanahan
            dan ruang, penetapan hak dan pendaftaran tanah, penataan agraria,
            pengadaan  tanah  dan pengembangan pertanahan, pengendalian
            dan penertiban  tanah dan ruang,  serta penanganan  sengketa dan
            konflik pertanahan. Terkait dengan fungsi inilah, MBKM di STPN
            juga memiliki penciri khusus.

                Sekolah     Tinggi     Pertanahan     Nasional     (STPN)
            mengimplementasikan MBKM  dalam konsep  pendidikan  yang
            holistik antara  kemampuan  teoritik dan  praktik.  Pembelajaran
            di  luar  program  studi dan  perguruan  tinggi diharapkan dapat
            menyempurnakan  hasil  pembelajaran  yang  telah diperoleh di
            kampus,  serta memberikan  pengalaman nyata bagi mahasiswa.
            Pembelajaran MBKM merupakan penerapan ilmu dan pengetahuan
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30