Page 191 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 191

menyelesaikan suatu masalah yang terjadi sekarang ini. Penelitian
           ini   mengkaji mengenai  strategi  pengendalian  pensertipikatan
           tanah adat di  Bali  yang  memiliki  berbagai  masalah di dalamnya.
           Berbagai  masalah  tersebut  memerlukan  suatu penyelesaian untuk
           menanggulangi  permasalahan  yang  terjadi  di  masyarakat. Metode
           penelitian memberikan gambaran penyelesaian yang diusulkan oleh
           penulis serta menciptakan suatu solusi yang dapat dipergunakan dan
           terapkan di masyarakat (Soendari, 2010).

               Dalam penelitian ini juga membandingkan dari berbagai studi
           kasus yang terdapat di beberapa jurnal, demi tercapainya tujuan dari
           pembuatan  jurnal ini. Mengambil  acuan  dari beberapa  peraturan
           seperti UU No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
           Agraria  serta Keputusan Nomor 276/Kep-19.2/X/2017  tentang
           Penunjukan Desa Pakraman  di  Provinsi Bali Sebagai Subjek Hak
           Pemilikan Bersama (Komunal) Atas Tanah. Penelitian ini diharapkan
           dapat bermanfaat untuk pensertipikatan tanah adat di Bali. Penelitian
           juga diharapkan dapat memberikan keamanan bagi masyarakat desa
           adat, pemimpin desa adat serta desa adat sebagai subjek tanah adat
           tersebut.


           Pembahasan
           Pensertipikatan Tanah Adat
               Pada  tahun 2017,  Kementerian  Agraria  dan  Tata Ruang/
           Kepala BPN mencanangkan  program  strategis nasional berupa
           pensertipikatan tanah pertama kali dengan nama PTSL di seluruh
           wilayah Indonesia sebanyak 5 juta bidang tanah yang bersertipikat.
           Provinsi Bali  pada  tahun 2017  mendapatkan  target 210.957 bidang
           tanah yang bersertipikat. Dengan target tersebut kantor pertanahan
           di Provinsi Bali mencari  solusi  untuk mencapai  target  yang  telah
           ditentukan. Awalnya, kantor pertanahan hanya terfokus pada tanah
           milik  masyarakat yang  belum  disertipikatkan.  Tanah yang  dapat



           174   Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Kebijakan Pertanahan
                 yang Modern, Berkelanjutan dan Berkontribusi untuk Kesejahteraan Masyarakat
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196