Page 192 - Mewujudkan Indonesia Emas 2045
P. 192

disertipikatkan memiliki alas hak seperti akta jual beli, akta hibah,
           dan surat keterangan waris. Setelah berjalannya PTSL pada tahun 2017
           mengalami beberapa kendala dengan target PTSL. Dimana kendala
           pertama adalah penetapan lokasi yang ditetapkan oleh kepala kantor
           pertanahan  kurang  mendapatkan apresiasi untuk dilaksanakannya
           PTSL.  Berkaca  dari  tahun  sebelumnya  yakni  tahun 2016 Program
           yang  dilakukan  adalah  Program  Nasional  (Prona)  dimana  jumlah
           target  yang lebih  sedikit  dibandingkan  dengan jumlah  target 2017
           sehingga hasil dari program tersebut yang berupa sertipikat tanah
           terselesaikan sesuai dengan tahun anggarannya.
               Masyarakat kurang mengapresiasi PTSL 2017 karena  pesimis
           akan  target yang  terlalu  banyak  serta  akankah  sertipikat yang
           mereka ajukan akan membuahkan hasil dalam satu tahun anggaran
           tersebut. kantor pertanahan Kabupaten dengan gencar memberikan
           penyuluhan di setiap desa lokasi PTSL pada tahun 2017. Merangkul
           Bupati, Sekretaris Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat
           II, Aparat Desa Dinas serta Aparat Desa Adat untuk mensukseskan
           PTSL pada tahun 2017. Kendala yang kedua adalah tidak tercapainya
           target yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Pemberian target
           didasarkan pada peta pendaftaran dan peta pajak bumi dan bangunan
           dari masing-masing provinsi. Target tanah yang terdapat didalamnya
           tidak tercapai karena di Provinsi Bali banyak terdapat tanah adat dan
           belum jelas dalam tata cara pensertipikatannya(Wiguna, 2019).
               Tanah adat di Bali terdiri dari tanah druwe desa, tanah laba pura,
           tanah pekarangan desa dan tanah ayahan desa. Keempat tanah adat
           tersebut memiliki arti sebagai berikut:
           1.  Tanah druwe desa merupakan tanah yang dimiliki oleh desa adat
              untuk kepentingan umum masyarakat adat.
           2.  Tanah  laba  pura merupakan  tanah  yang memiliki ikatan
              terhadap satu Pura yang dimana tanah tersebut bernilai hasil jika
              dimanfaatkan seperti tanah pertanian atau perkebunan.


                                                      Strategi Pengendalian    175
                                               Pensertipikatan Tanah Adat di Bali
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197