Page 61 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 61
DEMOKRASI TERPIMPIN DAN LANDREFORM
Pertimbangan Agung (DPA), Dewan Perantjang Nasional
(Depernas), Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara
(Bapekan), Majelis Permusjawaratan Rakyat (MPR) dan
Front Nasional. 4
Presiden Soekarno dengan tegas menekankan kem-
bali tema-tema yang telah lama ia kemukan dalam
pidato-pidatonya dan menyatakan bahwa liberalisme dan
individualisme gaya barat harus dibuang karena telah
gagal membawa kemajuan bagi rakyat dan menjadi dasar
kehancuran perekonomian nasional :
Tudjuan Revolusi, jaitu masjarakat jang adil dan
makmur, kini oleh orang-orang jang bukan
Putera-Revolusi diganti dengan politik liberal dan
ekonomi liberal. Diganti dengan politik liberal
dimana suara rakyat banjak dieksploatir, ditjatut,
dikorup oleh berbagai golongan. Diganti dengan
ekonomi liberal dimana berbagai golongan meng-
garuk kekajaan hantam-kromo dengan mengor-
bankan kepentingan rakjat. 5
Bagi PKI, berlakunya Demokrasi Terpimpin memiliki
dua akibat yang secara tidak langsung mempengaruhi
strategi-strategi yang telah mereka rumuskan. Sebagai
partai yang meraih suara cukup besar dalam Pemilu 1955
dan memenangkan pemilihan suara di tingkat daerah da-
lam pemilu tahun 1957, PKI secara tidak langsung me-
6
rasa pemberlakuan sistem Demokrasi Terpimpin meru-
4. Ibid., hal. 17.
5. Ibid., hal 23.
6. Herbert Feith. The Indonesian Elections of 1955. Modern Indoensia
Project. Ithaca : Cornell University, 1957.
55

