Page 62 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 62

TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH

              pakan hambatan bagi jalan mereka menuju kekuasaan.
              Namun toh Demokrasi Terpimpin harus mereka terima
              sebagai satu-satunya jalan keluar bagi pemerintahan pu-
              sat dari tekanan pemberontakan daerah yang dipelopori
              oleh PRRI-Permesta di Sumatera dan Sulawesi DI/TII di
              Jawa Barat. Selain itu, tuntutan untuk mempertahankan
                         7
              ideologi Pancasila sebagai ideologi negara dari usaha
              kelompok Islam untuk menggantinya menjadi Negara
              Islam dalam sidang Konstituante menyebabkan mereka
              dapat menerima keputusan presiden pada saat itu. 8
                  Berbeda dengan PKI, bagi kekuatan militer khusus-
              nya Angkatan Darat, peralihan menuju sistem Demokrasi
              Terpimpin secara tidak langsung memberikan kesem-
              patan bagi mereka untuk memasuki arena ekonomi dan
              politik di tingkat nasional. Melalui perwakilan golongan
              fungsional, kalangan militer mendapatkan kesempatan
              banyak dalam menentukan arah kebijakan negara. Selain
                                                            9
              itu, seiring dengan membesarnya pengaruh politik, sela-
              ma periode Demokrasi Terpimpin ini pula banyak perwi-
              ra militer terlibat dalam manajemen sumber daya ekono-
              mi Negara dalam industri dan perkebunan setelah pro-
              gram nasionalisasi. Dengan memberikan dukungan ter-
              hadap pelaksanaan sistem Demokrasi Terpimpin, kesem-
              patan kalangan militer untuk menguasai sumber daya
              ekonomi akan tetap tersedia. 10


              7. Lihat Herbet Feith & Daniel S. Lev. “The End of Indonesia Rebellion,”
                 dalam Pacific Affairs. Vol. XXXVI, No. 1, Spring 1963, hal. 32-45.
              8. Rex Mortimer. Indonesian Communism Under Soekarno, Ideology and
                 Politics, 1959 - 1965. Ithaca : Cornell Univercity Press, 1974, hal. 79 -
                 102.
              9. Ulf Sundhowhaussen.  Politik Militer Indonesia, 1945-1967. Jakarta :
                 LP3ES, 1982, hal 210-240.
              10. Uraian tentang pengalihan manajemen perkebunan asing oleh perwira-

                                        56
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67