Page 66 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 66
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
merintah sebelumnya. Strategi ini dilakukan dengan cara
seperti yang telah dilakukan di berbagai negara berkem-
bang lainnya melalui proses agraria dan modernisasi per-
tanian. Lebih lanjut, program tersebut ditujukan untuk
14
mengatasi keterbelakangan industri nasional di Indo-
nesia yang masih bertumpu pada ekspor tanaman keras
di pasaran dunia. Dalam kata-kata Menteri Agraria
Sadjarwo kondisi tersebut digambarkan sebagai:
Seperti saja kemukakan dalam pembukaan
Seminar ini, kita menudju pembangunan jang
seimbang antara industri dan agraria sektor.
Djadi tidak lagi berat sebelah. Indonesia jang tjo-
raknja merupakan eenzijdig betul-betul, oleh
karena itu tidak ada industri dan dimana kita
mempunjai industri …
Bahwa Manipol itu dan dengan politik Agraria
pemerintah jang djuga ditudjukan untuk me-
ngembangkan produksi nasional berupa bahan-
bahan perumahan, dengan 2 pokok jaitu Manipol
dan penegasannja dan kedua politik agraria
Pemerintah jang ditudjukan untuk mengem-
bangkan produksi nasional tadi … 15
Gagasan membangun perekonomian seperti rumusan
di atas membawa pada suatu konsepsi lain tentang ken-
dala-kendala yang menghambat kemajuan ekonomi na-
sional Indonesia. Terhadap kenyataan tersebut, seruan
14. Mengenai pelaksanaan kebijakan reformasi agraria dalam konteks
membangun struktur perekonomian nasional dapat dilihat dalam kon-
teks Dorner. Op. cit., hal 33.-37.
15. Seminar Landreform. Op. cit., hal. 24.
60

