Page 70 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 70
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
Setahun kemudian, persoalan itu ditegaskan lagi dalam
pidato Djalannja Revolusi Kita (Djarek):
Pada taraf sekarang ini, … Landerform disatu
pihak berarti penghapusan segala hak-hak asing
dan konsesi-konsesi kolonial atas tanah, dan men-
gakhiri penghisapan feodal setjara berangsur-
angsur, dilain pihak Landreform berarti mem-
perkuat dan memperluas pemilikan tanah untuk
seluruh rakjat Indonesia terutama kaum tani …
Ja! Tanah tidak boleh menjadi alat penghisapan!
Tanah untuk Tani!
Tanah untuk mereka jang betul-betul meng-
garap tanah! Tanah tidak untuk mereka jang de-
ngan duduk ongkang-ongkang mendjadi gendut-
gendut karena menghisapan keringatnja orang-
orang jang disuruh menggarap tanah itu! 22
Pidato ini menguraikan suatu pokok penting yang
kemudian menjadi pedoman umum pelaksanaan lan-
dreform di Indonesia. Tema dasarnya adalah persoalan
memperkuat dan memperluas pemilikan tanah serta
mengaitkannya dengan kaum tani penggarap yang meru-
pakan mayoritas penduduk pedesaan. Dari prinsip ini
jelas terlihat model dasar yang menjadi tujuan perombak-
an agraria saat itu, yaitu penciptaan kembali segolongan
kaum tani merdeka yang memiliki hak milik penuh ter-
hadap tanah yang digarapnya. Dari golongan petani inilah
pemerintah mengharapkan peningkatan produksi dan
22. Ir. Soekarno. Djalannja Revolusi Kita. Manifesto Politik RI. Departemen
Penerangan. 1960, hal. 70-71.
64

