Page 74 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 74
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
tani harus segera diakhiri, jang antara lain men-
jatakan bahwa landreform adalah bagian mutlak
revolusi kita dan bahwa tanah hanja untuk si tani.
Pembangunan semesta berentjana dalam ta-
hapan pertama, setjara djelas menentukan, bah-
wa landreform landasan pokok dalam melipat-
gandakan hasil pertanian, khususnya dalam
bidang sandang pangan… 28
Dua bulan kemudian setelah berlakunya sistem per-
undangan agraria nasional dengan lahirnya UUPA No.
5/1960, Menteri Agraria Sadjarwo menguraikan prinsip-
prinsip pelaksanaan landreform yang tercantum dalam
undang-undang tersebut yang terdiri dari pengakuan ter-
hadap pemilikan pribadi, penetapan fungsi sosial tanah
dengan mengatur bentuk penggarapan tanah telantar
menjadi tanah milik negara dan penghapusan tanah
absentee. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan pula
29
suatu perspektif politik dengan menekanakan sifat land-
reform yang dijalankan sebagai :
Saudara2, ini sekadar untuk mendjelaskan bahwa
landreform jang kita djalankan di Indonesia ini
ialah landreform jang non-komunistis, kedua land-
reform jang kita djalankan ini conclusinja ialah
landreform jang anti-kapitalistis…
Unsur2 jang menundjukan bahwa Undang2
28. Suluh Indonesia, Rabu 4 Djanuari 1961.
29. Pidato Menteri Sadjarwo dalam seminar landreform yang dilang-
sungkan oleh Departemen Agraria dari tanggal 17 Oktober samapi den-
gan 6 November 1960. lihat Departemen Agraria. Seminar Landreform.
Buku ke-I., Djakarta, 1960, hal. 3-7.
68

