Page 73 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 73

DEMOKRASI TERPIMPIN DAN LANDREFORM

                    swapradja, dibatasinja pemilikan dan penguasa-
                    an tanah bagi apa jang dinamakan “groot grond-
                    bezitters”, ditjegahnja organisasi2 dan usaha2
                    perseorangan dalam lapangan agraria jang
                    bersifat monopolis swasta, ketentuan bahwa tiap2
                    warganegara Indonesia, baik laki2 maupun wa-
                    nita mempunjai kesempatan jang sama untuk
                    memperoleh sesuatu hak atas tanah dan ketentu-
                    an bahwa setiap orang dan badan hukum jang
                    mempunjai sesuatu hak atas tanah pertanian
                    pada azasnja diwadjibkan mengerdjakan atau
                    mengusahannja sendiri setjara aktif dengan men-
                    tjegah tjara2 pemerasan, membuktikan bahwa
                    rancangan undang-undang pokok agraria ini da-
                    lam batas2 tertentu mempunjai sifat2 jang
                    demokratis…” 27


                  Asmoe juga mengemukakan bahwa dalam menentu-
               kan undang-undang tersebut, pemerintah harus mem-
               perhatikan faktor-faktor seperti kredit bagi kaum tani
               dan masalah demokratisasi lembaga desa sebagai pra-
               syarat kelancaran pelaksanaan landreform.
                  Organisasi Persatuan Tani Indonesia (PETANI) yang
               berhaluan nasionalis, tidak ketinggalan dalan memberi-
               kan dukungannya terhadap pelaksanaan  landreform di
               Indonesia. Dalam artikel yang ditulis atas nama organi-
               sasi tersebut, mereka mengemukakan pendiriannya:


                    … Manipol dan Djarek setjara tegas memberikan
                    pertundjukan bahwa penghisapan terhadap kaum


               27. Ibid., hal. 1-3.

                                        67
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78