Page 68 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 68

TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH

                       18
              penyakap dan terakhir adalah buruh tani tak bertanah. 19
                  Pendirian inilah yang menyebabkan PKI menerima
              kebijakan  landerform pemerintah dalam membangun
              perekonomian nasional. Dukungan terhadap upaya refor-
              ma agraria itu ditegaskan oleh Ketua BTI Asmoe dalam
              artikelnya yang berjudul “Tentang Masalah Landreform”
              yang mengkaitkan kebijakan landreform dengan masalah
              ekonomi nasional dengan menyatakan :

                    Penghisapan feodal jang berat itulah jang sumber
                    utama kemelaratan dan keterbelakangan kaum
                    tani. Kemelaratan kaum tani jang merupakan
                    60% sampai 70% dari Rakjat Indonesia, berarti
                    lemahnja daja beli Rakyat Indonesia. Ini berarti
                    lemahnja pasar dalam negeri jang telah menye-
                    babkan industri nasional kita dapat berkembang.
                       Landerform nasional kita tidak terutama harus
                    ditudjukan untuk menghapuskan hak-hak luar
                    biasa atas tanah dan konsesi-konsesi bagi warga
                    negara asing dan modal asing … Dari tanah-tanah
                    ini jang berupa sawah danladang dibagikan de-
                    ngan tjuma-tjuma kepada kaum tani, terutama
                    kaum tani tak bertambah dan tani miskin. Sedang
                    jang berupa hutan dan perkebunan-perkebunan
                    berteknik modern didjadikan milik negara. 20





              18. Petani penyakap adalah petani penggarap yang menggarap tanah orang
                 lain dengan imbalan bagi-hasil.
              19. Justus M. van der Kroef. “Penguasaan Tanah dan Struktur sosial di Pede-
                 saan Jawa,” dalam Sediono M.P. Tjondronegoro & Gunawan Wiradi. Op.
                 Cit., hal. 162.
              20. Suara Tani. Th. XI, No. 3-4, Maret-April 1960, hal. 3.

                                        62
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73