Page 111 - Prosiding Agraria
P. 111

96      STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            ekonominya bagi masyarakat  yang  dapat berupa  tanah  terbuka,  tanah  garapan,  maupun
            tanah/tanah yang belum diolah atau diusahakan, dan menurut penjelasan Pasal 1 Peraturan
            Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 menjelaskan bahwa tanah telantar adalah tanah hak, tanah

            Hak Pengelolaan, dan tanah yang diperoleh berdasarkan Dasar Penguasaan Atas Tanah, yang
            sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan, tidak dimanfaatkan, dan/atau tidak dipelihara.

                 Di dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 menyebutkan antara
            lain bahwa “…..  penelantaran  tanah harus  dicegah  dan  ditertibkan  untuk mengurangi
            atau  menghapus dampak  negatifnya.  Dengan demikian  pencegahan,  penertiban, dan

            pendayagunaan tanah terlantar merupakan langkah dan prasyarat penting untuk menjalankan
            program-program pembangunan nasional, terutama di bidang agraria yang telah diamanatkan
            oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Peraturan Dasar Pokok-
            Pokok Agraria, serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional”.

                 Dari peta di bawah ini akan nampak bahwa tanah terindikasi telantar menyebar hampir

            diseluruh wilayah Negara Indonesia, dan ini bukanlah suatu hal bisa diabaikan begitu saja.




















































                                     Gambar: Peta Penyebaran Tanah Terindikasi Telantar
                     Sumber: Direktorat Penertiban Penguasaan, Pemilikan dan Penggunaan Tanah, Tahun 2021
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116