Page 116 - Prosiding Agraria
P. 116

Kebijakan Tanah Telantar di Indonesia,   101
                                                                                 Antara Harapan dan Kenyataan

                  4. Peruntukan Cadangan Negara Lainnya Dilaksanakan  guna memenuhi kebutuhan
                     tanah untuk kepentingan pemerintah, pertahanan dan keamanan, akibat bencana
                     alam, relokasi  dan pemukiman  kembali  masyarakat  yang  terkena pembangunan

                     untuk kepentingan  umum.  Sebelum  didayagunakan  untuk kepentingan Nasional,
                     kewenangan  pengelolaannya  oleh Menteri  Agraria  dan  Tata Ruang/Kepala Badan
                     Pertanahan Nasional.

                  Di  dalam PP No. 20  Tahun 2021  dan Permen  ATR/BPN No. 20  Tahun 2021  serta
             Penjelasaannya tidak  ditemukan  bagaimana  kriteria  suatu  kawasan  atau tanah telantar

             yang selanjutnya menjadi tanah yang dikuasai oleh Negara tersebut Pendayagunaanya akan
             ditujukan  untuk  pertanian dan  nonpertanian dalam  rangka  kepentingan  masyarakat dan
             Negara melalui  Reforma  Agraria,  Proyek Strategis Nasional,  Bank  Tanah;  dan Cadangan
             Negara lainnya.

                  Dalam hal tidak adanya ketidakjelasan mengenai pendayagunaan kawasan atau tanah

             telantar tersebut yang akan terjadi adalah terjadinya penelantaran kawasan atau tanah yang
             sudah dialokasikan untuk Reforma Agrari, PSN, Badan Bank Tanah dan Cadangan Negara
             lainnya, dan akhirnya yang menjadi pertanyaan adalah untuk kawasan atau tanah yang telah
             dialokasikan untuk Reforma Agraria, PSN, Badan Bank Tanah dan Cadangan Negara lainnya
             bisa menjadi obyek penertiban atau tidak.



             E.  Kesimpulan

                  1.  Pada Pasal 1 Angka 1 sudah ditentukan bahwa Kawasan Telantar adalah kawasan non
                     kawasan hutan yang belum dilekati Hak Atas Tanah yang telah memiliki lzin Konsesi/
                     Perizinan Berusaha, yang sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan, dan/ atau
                     tidak dimanfaatkan, sedangkan pada Angka 2 dijelaskan bahwa Tanah Telantar adalah
                     tanah hak,  tanah Hak Pengelolaan,  dan  tanah  yang  diperoleh berdasarkan Dasar

                     Penguasaan Atas Tanah, yang sengaja tidak diusahakan, tidak dipergunakan, tidak
                     dimanfaatkan, dan/atau tidak dipelihara. dan sesuai Pasal 1 Angka 1 PP No 20 Tahun
                     2021 yang dimaksud Tanah Telantar adalah tanah hak, tanah Hak Pengelolaan, dan

                     tanah yang diperoleh berdasarkan Dasar Penguasaan Atas Tanah, dan juga di dalam
                     Pasal 27 UUPA tidak diatur kapan dimulainya suatu bidang tanah tersebut menjadi
                     tanah telantar, dan dengan mengacu pada pasal 7 PP ini maka jangka waktu mulai
                     dilakukannya penertiban adalah terhitung 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya hak
                     atas tanah tersebut.

                     Dari hal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur unsur yang ada pada
                     tanah telantar adalah:
                     a.  Adanya subyek hak atas tanah atau pemegang hak

                     b.  Adanya obyek atau tanah hak
                     c.  Adanya perbuatan hukum tertentu (penelantaran tanah)
                     d.  Adanya kurun waktu tertentu
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121