Page 150 - Prosiding Agraria
P. 150
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Reforma Agraria Yang Efektif: 135
Studi Kasus di Desa Candi Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang
Pemetaan sosial merupakan kegiatan yang sangat penting dalam memahami kondisi
sosial dan ekonomi masyarakat Desa Candi. Melalui wawancara mendalam dan pengumpulan
data primer, potensi penggunaan lahan dan kondisi perekonomian masyarakat diidentifikasi
secara detail. Hasil pemetaan sosial memberikan gambaran yang mendalam tentang kegiatan
pertanian, peternakan, UMKM, serta potensi wisata lokal. Ini menjadi dasar yang kuat untuk
merencanakan program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.
Tahap pertama juga menghadapi beberapa kendala yang perlu diatasi. Keterbatasan
sumber daya manusia, koordinasi antar-OPD, serta kesulitan dalam pengumpulan data
menjadi tantangan utama. Selain itu, faktor eksternal seperti kondisi cuaca dan pasar yang
tidak stabil juga mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat. Untuk mengatasi
kendala-kendala tersebut, diperlukan kerja sama yang erat antara semua pihak terkait serta
strategi yang tepat dalam merencanakan dan melaksanakan program.
2. Tahun Kedua Penataan Akses Reforma Agraria di desa Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang
Data hasil pemetaan sosial kedua tahun 2022 menggambarkan sebuah tren positif
dalam peningkatan pendapatan subjek penerima akses reforma agraria. Rata-rata kenaikan
pendapatan di Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp. 2.471.851,-, dengan beberapa Kabupaten/
Kota seperti Brebes, Klaten, Magelang, Pemalang, dan Salatiga bahkan melebihi rata-rata
kenaikan provinsi tersebut. Meskipun demikian, Kabupaten Semarang juga menunjukkan
peningkatan pendapatan yang signifikan, berkisar antara Rp. 600.000,- hingga Rp. 1.700.000,-
. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan pendapatan termasuk diversifikasi usaha,
penambahan sektor usaha baru, dan peningkatan kapasitas usaha. Di sisi lain, penurunan
pendapatan bisa disebabkan oleh faktor alam seperti bencana banjir yang mengganggu hasil
panen.
Desa Candi merupakan gambaran mikrokosmos dari kondisi sosio-ekonomi yang
tercermin dalam penggunaan lahan dan beragam usaha di wilayah tersebut. Mayoritas lahan
dimanfaatkan untuk pertanian, dengan berbagai jenis tanaman seperti sawi, daun bawang,
tomat, dan cabai. Namun, pemanfaatan lahan juga meliputi sektor peternakan dan usaha
mikro seperti warung, bengkel, dan toko fotokopi. Meskipun potensi wisata juga ada, kondisi
ekonomi masyarakat seringkali terhambat oleh ketidakstabilan harga pasar, keterbatasan
modal, dan minimnya keterampilan sumber daya manusia.
Pendampingan dilakukan dengan memperhatikan potensi dan kebutuhan masing-
masing lokasi. Berbagai intervensi telah dilakukan, termasuk pelatihan, bimbingan, dan
pemberian akses modal usaha. Beberapa jenis pendampingan meliputi pelatihan legalitas
usaha, manajemen, pengembangan keterampilan, penguatan kelompok usaha, serta bantuan
akses kredit. Meskipun Kabupaten Semarang tidak melebihi rata-rata kenaikan pendapatan
provinsi, namun progres yang signifikan telah terjadi.