Page 227 - Prosiding Agraria
P. 227

212     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

            dan bagaimana hal ini mempengaruhi tindakan dan kebijakan (Berger & Luckmann, 1966).
            Dalam konteks reforma agraria, konstruktivisme mengajak kita untuk memahami bagaimana
            berbagai pemangku  kepentingan,  seperti pemerintah, petani-peternak,  dan  organisasi

            masyarakat  sipil,  membentuk  persepsi  mereka  terhadap masalah  agraria  dan  solusi  yang
            diusulkan melalui interaksi yang terjalin demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

                 Membahas tentang kesejahteraan, maka pendekatan inklusi multi aspek yang memandang
            kesejahteran sebagai kumpulan berbagai aspek dalam program penataan akses sebagai bagian
            dari reforma agraria menjadi relevan untuk diterapkan di Kelurahan Pesurungan Lor. Urgensi

            agenda reforma agraria melalui akses reform atau penataan akses di Kelurahan Pesurungan
            Lor,  Kota  Tegal,  sangatlah  penting  mengingat  tantangan-tantangan  yang dihadapi oleh
            masyarakat agraris di daerah tersebut. Penelitian oleh Susilo et al. (2022) menunjukkan bahwa
            peningkatan akses terhadap lahan peternakan dan infrastruktur peternakan yang memadai
            dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan produktivitas, pendapatan peternak,

            dan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, implementasi
            program penataan akses sebagai bagian dari agenda reforma agraria menjadi langkah yang
            mendesak dan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat agraris di Kelurahan

            Pesurungan Lor.
                 Dalam  konteks  ini,  data  dari BPS  Kota  Tegal  dan  Kementerian Pertanian  yang  telah

            disebutkan sebelumnya menegaskan pentingnya perbaikan akses terhadap lahan peternakan
            dan infrastruktur  peternakan  di  daerah-daerah  pedesaan  seperti Kelurahan Pesurungan
            Lor. Tanpa adanya upaya konkret untuk meningkatkan akses peternak terhadap lahan yang

            produktif dan infrastruktur yang memadai, tidak mungkin untuk mencapai pertumbuhan
            ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

                 Seperti  yang disampaikan oleh  Prasetyo et al.  (2021) dalam  penelitiannya  tentang
            implementasi reforma agraria di Indonesia, penataan akses menjadi kunci untuk mengatasi
            ketimpangan akses lahan dan infrastruktur pertanian yang masih ada. Dengan menempatkan
            inklusi multi aspek sebagai fokus utama, program penataan akses dapat mengintegrasikan

            berbagai kebijakan dan program yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
            agraris secara menyeluruh. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya relevan secara lokal di
            Kelurahan Pesurungan Lor, tetapi juga secara nasional dalam konteks agenda reforma agraria
            di  Indonesia. Berdasarkan  pemahaman ini,  penelitian ini bertujuan  untuk memberikan

            kontribusi  yang  signifikan dalam  merumuskan  strategi dan  kebijakan  yang  lebih efektif
            dalam mendukung  pertumbuhan  ekonomi  yang inklusif, berkelanjutan,  dan berkeadilan
            bagi masyarakat agraris di Indonesia.

                 Penelitian oleh Susilo et al. (2022) menegaskan bahwa upaya peningkatan akses terhadap
            lahan  pertanian  dan infrastruktur  pertanian  yang memadai  merupakan  salah  satu kunci

            utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat agraris. Mereka menyoroti pentingnya
            integrasi program-program reforma agraria dengan program penataan akses untuk mencapai
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232