Page 231 - Prosiding Agraria
P. 231

216     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

                 Keberlanjutan dalam reforma agraria, menurut Fauzi (2018), memerlukan pendekatan
            yang integratif dan holistik yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi jangka
            panjang. Konstruktivisme menekankan bahwa keberlanjutan  adalah hasil  dari  konstruksi

            sosial  yang  melibatkan berbagai  aktor  dalam membentuk  dan menerapkan  praktik  yang
            berkelanjutan. Dalam hal  ini, keberlanjutan  tidak hanya  diartikan  sebagai  pemanfaatan
            lahan yang ramah lingkungan tetapi juga sebagai peningkatan kapasitas masyarakat dalam
            mengelola lahan secara produktif.

                 Di Kelurahan Pesurungan Lor, keberlanjutan  reforma  agraria  diwujudkan melalui

            pembentukan Kampung Reforma Agraria yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan
            dalam kepemilikan  tanah  serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini
            mencakup peningkatan produktivitas masyarakat yang terdiri dari peternak itik, usaha industri
            rumah tangga telur asin dan pengolah ikan serta pengembangan sektor usaha rakyat secara
            keseluruhan.  Keberlanjutan  ini didukung oleh partisipasi aktif  masyarakat dan  kerjasama

            antara berbagai lembaga pemerintah, seperti yang tercermin dalam Keputusan Kepala Kantor
            Wilayah BPN Jawa Tengah dan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Tegal.

                 Pelaksanaan  reforma  agraria  yang  partisipatif  dan  transparan  adalah  kunci  untuk
            memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan efektif dan akuntabel. Konstruktivisme
            menekankan pentingnya partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam proses

            pengambilan keputusan  untuk membangun kepercayaan  dan legitimasi. Dalam konteks
            ini,  pelibatan  masyarakat dalam  perencanaan dan  pelaksanaan  reforma agraria dapat
            meningkatkan efektivitas program dan memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi masyarakat

            terpenuhi.
                 Sebagai lokasi  reforma  agraria, kelurahan Pesurungan Lor,  pelaksanaan  reforma

            agraria  yang  partisipatif  tercermin dalam  keterlibatan  masyarakat dalam  pembentukan
            Kampung Reforma Agraria. Keputusan Wali Kota Tegal dan pembentukan Tim Gugus Tugas
            Reforma Agraria menunjukkan adanya komitmen untuk melibatkan berbagai pihak dalam
            implementasi program ini. Transparansi dalam penggunaan anggaran, seperti yang diatur

            dalam Keputusan  Wali Kota  Tegal,  juga memastikan bahwa  pelaksanaan  reforma  agraria
            dilakukan dengan akuntabilitas yang tinggi.

                 Penataan akses reforma agraria di Kelurahan Pesurungan Lor, Kota Tegal, mencerminkan
            penerapan  prinsip-prinsip konstruktivisme  dalam kebijakan  agraria. Melalui  pendekatan
            yang  adil,  berkelanjutan,  partisipatif,  dan  transparan,  program  reforma agraria di daerah

            ini berupaya  untuk mengatasi  ketidaksetaraan  dalam kepemilikan  tanah,  meningkatkan
            kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Dengan
            melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan membangun interaksi sosial yang konstruktif,
            diharapkan reforma agraria dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

                 Selanjutnya  adalah pendalaman penelitian  tentang  progres penataan  aset reforma

            agraria, kegiatan Akses Reforma Agraria (ARA) di Kota Tegal pada tahun 2024 mencakup
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236