Page 228 - Prosiding Agraria
P. 228
Konstruktivisme Penataan Akses Reforma Agraria: 213
Dinamika Kesejahteraan Masyarakat Inklusi Multi Aspek
hasil yang lebih optimal dalam hal peningkatan produksi dan pendapatan petani. Selain itu,
pendapat dari Prasetyo et al. (2021) juga mendukung urgensi agenda reforma agraria melalui
penataan akses. Mereka menekankan bahwa penataan akses bukan hanya sekadar redistribusi
lahan, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti infrastruktur pertanian, pelatihan
keterampilan, akses pasar, dan dukungan keuangan yang dapat memberikan dampak yang
signifikan terhadap dinamika kesejahteraan masyarakat agraris.
Sedangkan dalam konteks internasional, penelitian oleh World Bank (2020)
mengungkapkan bahwa negara-negara yang berhasil mengimplementasikan reforma agraria
dengan pendekatan inklusi multi aspek, termasuk penataan akses, mampu mencapai
pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa
agenda reforma agraria melalui penataan akses bukan hanya penting untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang
lebih luas.
Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah peran serta aktif masyarakat dan
pemerintah dalam pelaksanaan program akses reform atau penataan akses dalam kerangka
reforma agraria tidak dapat diabaikan. Masyarakat, terutama petani kecil dan kelompok tani,
memiliki pengetahuan lokal yang penting dalam identifikasi masalah, kebutuhan, dan solusi
yang tepat bagi kondisi setempat. Partisipasi aktif masyarakat juga dapat meningkatkan
penerimaan dan efektivitas program-program agraria yang dilaksanakan. Studi oleh Suryadi
et al. (2021) menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam perencanaan, implementasi,
dan evaluasi program-program agraria dapat menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan
dan relevan dengan kebutuhan lokal.
Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting dalam memberikan dukungan
kelembagaan, kebijakan, dan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan program akses
reforma agraria. Menurut Kusnadi et al. (2020), keberhasilan implementasi program agraria
seringkali bergantung pada komitmen pemerintah dalam menyediakan anggaran, regulasi
yang mendukung, serta bimbingan teknis dan kapasitas instansi terkait. Pemerintah juga
memiliki peran strategis dalam memastikan adanya koordinasi antarlembaga dan pemangku
kepentingan terkait, sehingga program-program akses reform dapat berjalan secara
terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. Dalam hal ini, pelibatan aktif pemerintah daerah,
lembaga agraria seperti Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(BPN), Kementerian Pertanian, serta lembaga keuangan dan perbankan sangatlah penting.
Melalui sinergi antara partisipasi masyarakat dan peran aktif pemerintah, implementasi
program akses reform dalam kerangka reforma agraria dapat menjadi lebih efektif,
berkelanjutan, dan dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat
agraris di Kelurahan Pesurungan Lor, Kota Tegal, serta daerah-daerah agraris lainnya
di Indonesia. Penelitian menelisik masalah utama yaitu terkait, proses dan progres
program penataan akses reforma agraria yang dilaksanakan di Kelurahan Pesurungan Lor,