Page 287 - Prosiding Agraria
P. 287

272     STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
                    MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

                        Konsultan Perorangan GTRA harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dari
                        Aplikasi  Online  Submission  Single (OSS),  apabila proses pengadaan  langsung
                        melalui aplikasi SPSE maka wajib mendaftar dan terverifikasi di SIKaP, dengan

                        KBLI  63111  (Kelompok  ini mencakup  kegiatan  pengolahan  dan  tabulasi  semua
                        jenis data. Kegiatan ini bisa meliputi keseluruhan tahap pengolahan dan penulisan
                        laporan dari data yang disediakan pelanggan, atau hanya sebagian dari tahapan
                        pengolahan. Termasuk pembagian fasilitas mainframe ke klien dan penyediaan
                        entri data dan  kegiatan  pengelolaan data  besar  (big  data). Mengingat nilai

                        kontrak Konsultan Perorangan GTRA (sub profesional) dibawah Rp 100.000.000,-
                        maka berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
                        atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018  tentang  Pengadaan Barang/Jasa

                        Pemerintah, pengadaan Konsultan Perorangan (Jasa Konsultansi) GTRA melalui
                        Pengadaan Langsung oleh Pejabat Pengadaan.

                 1.3 Penyiapan Rencana Kerja Pelaksanaan GTRA.
                    Penyiapan rencana kerja yang perlu dibuat antara lain:
                    a.  Pembuatan Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan (time schedule) dalam 1 tahun

                        anggaran.
                    b.  Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
                    c.  Melalui pengelolaan SDM secara tepat diharapkan kegiatan yang dilakukan dapat
                        diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan dalam rencana jadwal pelaksanaan.
                    d.  Rencana Penyerapan Anggaran (RPA).

                        Tujuan  Rencana  Penyerapan Anggaran  adalah untuk  mendorong percepatan
                        penyerapan anggaran dan meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaan kegiatan.
                        RPA dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pemangku kepentingan yang

                        terlibat dalam  GTRA  terhadap  target dan capaian  penyerapan anggaran; dapat
                        dijadikan sebagai alat monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran.
                    e.  Penyiapan data
                        Data yang disiapkan dapat diidentifikasi dalam 2 kategori data yaitu:
                        1.  Data potensi/indikasi TORA.

                        2.  Data penatagunaan tanah, yang meliputi tata ruang, penguasaan tanah (hak
                           atas  tanah),  aspek  fisik  (kemampuan  tanah),  kebijakan  pembangunan, dan
                           sosial  ekonomi.  Dapat juga bersumber  dari  Neraca PGT (kecamatan  atau

                           kabupaten), Neraca Perkebunan).
                        3.  Data TORA yang dapat ditindaklanjuti.
                    4.  Data potensi akses dari pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan
                        GTRA.

                 2.  Pelaksanaan

                    2.1 Rapat Koordinasi
   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292