Page 35 - Prosiding Agraria
P. 35
20 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
tanah di Pagadih yang minim (Pemerintah Republik Indonesia, 2024a). Absennya sertifikasi
membuka peluang bagi pihak luar untuk mengokupasi lahan tersebut secara paksa dan ilegal.
Masyarakat Nagari Pagadih telah berinisiatif menetapkan Peraturan Nagari mengenai
pengelolaan sumber daya lahan dan hutan berbasis “Kaum” sesuai dengan sistem adat
Minangkabau yang kewenangannya dapat melampaui batas Kawasan Hutan. Berangkat dari
inisiatif tersebut, peneliti ingin memahami bagaimana penerapan kombinasi sistem adat dan
Reforma Agraria berpotensi menjadi mekanisme perlindungan (safeguard) bagi Kawasan
Hutan melalui pengelolaan lahan di luar Kawasan Hutan sebagai zona penyangga, termasuk
bagi kawasan PS. Penelitian ini berasumsi bahwa implementasi Reforma Agraria, Perhutanan
Sosial, dan sistem adat yang inklusif dan terintegrasi dapat memberikan dampak positif
pada keberlanjutan fungsi ekosistem alami, seperti mitigasi bencana alam dan penyediaan
jasa ekosistem lainnya, sehingga secara tidak langsung mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu, penelitian ini menjadikan Nagari
Pagadih sebagai lokasi studi untuk mengeksplorasi bagaimana praktek penerapan sistem
adat dapat membantu implementasi Reforma Agraria di dalam dan sekitar Kawasan Hutan.
Harapannya, penelitian ini dapat memberikan pembelajaran untuk mewujudkan pengelolaan
sumber daya alam yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di Nagari Pagadih dan Sumatera
Barat secara khusus, sebagaimana contoh-contoh yang ditunjukkan oleh masyarakat adat di
Indonesia (Ridhwan et al., 2021).
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sistem adat di Nagari Pagadih dan
bagaimana penerapannya dapat mendukung implementasi Reforma Agraria di Nagari Pagadih
khususnya, serta di Sumatera Barat (Minangkabau) pada umumnya. Pertanyaan kunci yang
hendak dijawab untuk menjawab tujuan penelitian tersebut ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem adat di Nagari Pagadih dan Minangkabau dalam aspek
agraria atau pertanahan?
2. Sejauh apa penerapan sistem adat di Nagari Pagadih secara khusus dan Minangkabau
secara umum dapat membantu implementasi Reforma Agraria?
B. Metode Penelitian
Tim peneliti ialah staf World Resources Institute (WRI) Indonesia, yaitu sebuah lembaga
riset independen yang sedang melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Nagari
Pagadih. Peneliti bermaksud untuk mendokumentasikan praktek-praktek sistem adat
yang diterapkan di Pagadih dan mencari titik celah bagaimana sistem adat yang ada dapat
bersinergi dengan kebijakan Reforma Agraria. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan studi kasus di Nagari Pagadih, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Metodologi penelitian mencakup etnografi masyarakat adat di Pagadih dan wawancara semi
terstruktur dengan informan selain masyarakat Pagadih.