Page 50 - Prosiding Agraria
P. 50
Penerapan Sistem Adat untuk Reforma Agraria di Sekitar Kawasan Hutan: 35
Studi Kasus Nagari Pagadih, Sumatera Barat
yang diterapkan. Optimalisasi skema ini seharusnya dapat mengurangi konflik di tingkat
tapak, karena fungsi-fungsi adat, termasuk peran Ninik Namak dan perangkatnya, memiliki
ruang lebih leluasa untuk menjalankan perannya.
D. Kesimpulan
Integrasi sistem adat, Perhutanan Sosial, dan Reforma Agraria membutuhkan kesempatan
untuk diterapkan sebagai upaya memberikan kepastian hukum bagi masyarakat adat dan
keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam, serta mendukung kesejahteraan
masyarakat adat. Sejalan dengan upaya tersebut, inisiatif masyarakat adat Nagari Pagadih
dalam membentuk Peraturan Nagari (Perna) mengenai pengelolaan dan pengendalian hutan
dan lahan berbasis kaum bertujuan untuk mengamankan lahan masyarakat dan aset kaum
agar tidak disalahgunakan oleh pihak luar, menjamin kepastian hukum, dan mendorong
masyarakat adat untuk mengelola lahan secara produktif dan sejalan dengan kaidah konservasi
melalui pola perkebunan campur atau tumpangsari. Hal ini sesuai dengan semangat
Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria, termasuk kebijakan terbaru mengenai Tanah Hak
Ulayat Masyarakat Hukum Adat. Perna Pagadih merupakan upaya dari tingkat akar rumput
untuk menghidupkan adat yang berlaku di wilayahnya melalui aspek regulasi, terlepas bukan
suatu mandatory bagi setiap Nagari/Desa. Perna di Pagadih dapat menjadi model bagi desa
lain dalam hal mitigasi bencana, optimalisasi lahan, dan mitigasi konflik antar kaum/suku.
Namun, jika Perna direplikasi ke Nagari/Desa lain, dibutuhkan penyesuaian substantif sesuai
dengan adat setempat di Nagari/Desa yang bersangkutan. Di Sumatera Barat, hal ini sejalan
dengan prinsip “adat salingka nagari,” yang berarti adat setiap Nagari bisa berbeda-beda. Hal
ini juga akan berlaku bagi masyarakat adat lainnya di Indonesia.
E. Ucapan Terimakasih
Peneliti berterima kasih kepada Aliwar (Wali Nagari Pagadih), Edo Iswara, SH., Samsiman
(Dt. Jolelo Garang), Muhamad Riko (Dt. Bagindo Kali), dan segenap masyarakat adat Nagari
Pagadih yang senantiasa menyambut kami dengan baik. Peneliti juga mengucapkan terima
kasih kepada narasumber-narasumber yang bersedia meluangkan waktu untuk wawancara,
antara lain Almarjan, SH., MM, Ridho Darman, S.Kom, Boy Vetris SH, M.Si, Zulkarnaini
S.IP., Boy Martin S.Hut., dan Dr. M. Adli Abdullah, S.H., MCL. Terima kasih kepada rekan-
rekan WRI Indonesia di Regional Sumatera Barat yang berkontribusi dalam pendampingan
di Nagari Pagadih; Rakhmat Hidayat, Tasniah Fauzi, Heriza Leni, Maizaldi, Galih Sari, Mora
Dingin, Surta Siallagan, dan Desi.
Daftar Pustaka
Andreas, R., Adi, L. K., & Sulastuti, S. (2019). The Effect of Colonialism on Implementation of
Agrarian Reform in Indonesia. FIAT JUSTISIA: Jurnal Ilmu Hukum, 13(2), 101. https://
doi.org/10.25041/fiatjustisia.v13no2.1565