Page 57 - Prosiding Agraria
P. 57
42 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
No. Titik Lokasi Hasil Observasi Gambar Lokasi
7. Titik 7 Rawa
8. Titik 8 Tanah Timbul
Sumber: Hasil Observasi dan Penelitian lapang, Tahun 2024
Dari 8 titik lokasi yang terindikasi tanah timbul yang dilakukan peninjauan lapangan
dengan total luas ± 30,45 Ha didapatkan hasil bahwa tidak semua titik lokasi yang disurvei
berupa tanah timbul. Lokasi yang dapat dinyatakan sebagai tanah timbul adalah lokasi titik 1,
titik 2 dan titik 3 dengan total luasan sebesar ± 21,53 Ha dan untuk lokasi titik 3, titik 4, titik
5, titik 6 dan titik 7 kondisi dilapangan berupa rawa dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai
tanah timbul dengan total luasan sebesar ± 8,92 ha.
Berdasarkan hasil observasi tersebut kemudian dilakukan pengukuran kemampuan
Tanah Timbul berdasarkan karakteristik fisik tanah timbul(Sukarman et al., 2017). Pengukuran
dilakukan pada titik lokasi yang teridentifikasi merupakan tanah timbul dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2. Kemampuan Tanah Timbul berdasarkan karakteristik tanah timbul
Faktor Fisik Tanah Timbul
No. Titik Ketinggian Ancaman Tingkat Jenis Keberadaan Kestabilan Gambar
Pola Pasang Surut (harian) Terumbu Karang Selama 5
Lokasi (mdpl) Abrasi Kekerasan Tanah Mangrove, Tanah Pengukuran
Tambul
Tahun
1. Titik 1 3 Tidak Ada Sangat Pasir 2 Mangrove Stabil
Lunak
2. Titik 2 1 Tidak Ada Sangat Pasir 2 Mangrove Stabil
Lunak
3. Titik 3 0 Ada Sangat Pasir 2 Mangrove Tidak Stabil
Lunak