Page 59 - Prosiding Agraria
P. 59
44 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Tabel 4. Klasifikasi Arahan Pemanfaatan Tanah
No Titik Lokasi Arahan Pemanfaatan Tanah Luas (Ha)
1 Titik 1 Non Pertanian 0,55
2 Titik 2 Non Pertanian 13,23
3 Titik 3 Lindung 1,66
4 Titik 4 Lindung 0,18
5 Titik 5 Lindung 1,57
6 Titik 6 Lindung 4,6
7 Titik 7 Lindung 0,91
8 Titik 8 Non Pertanian 7,78
Total 30,49
Sumber: Hasil Analisa, Tahun 2024
Untuk lebih lebih jelas lokasi tersebut dapat digambarkan didalam peta potensi tanah
timbul desa Tuwed dalam gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Peta Klasifikasi Arahan Pemanfaatan Tanah
Sumber: Hasil Analisa, Tahun 2024
Hasil analisa ditemukan bahwa arahan pemanfaatan tanah berdasarkan kemampuan
tanah timbul sebesar 21,56 Ha dapat dimanfaatkan untuk kegiatan non pertanian, dan sebesar
4,6 Ha dimanfaatkan sebagai fungsi lindung. Kawasan non pertanian dapat digunakan sebagai
kawasan wisata mangrove dengan ketentuan pemanfaatan terbatas, dengan pengembangan
carbon capture dalam Konsep pengembangan blue carbon dapat mengoptimalkan potensi
kawasan mangrove di lokasi tanah timbul tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai
keekonomian tanah (Redi et al., 2019).