Page 87 - Prosiding Agraria
P. 87
72 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Berdasarkan pertimbangan kondisi tertentu di atas, Bank Tanah dapat memberikan
kesempatan perolehan tanah negara kepada Pemerintah untuk penetapan TORA. Sebaliknya
Bank Tanah mendukung reforma agraria melalui alokasi distribusi aset sebesar minimal 30 %
(tiga puluh persen).
Mekanisme Pendistribusian Tanah Negara Melalui Bank Tanah Untuk Reforma Agraria
Bank Tanah dibentuk salah satunya adalah menyediakan tanah untuk reforma agraria
sesuai amanat dari peraturan yang mendasari kegiatan Bank Tanah. Penyediaan tanah
tersebut dapat diwujudkan setelah Bank Tanah memperoleh tanah negara dan dicatat
sebagai aset Bank Tanah. Aset tanah tersebut kemudian melalui penghitungan nilai ekonomi
aset akan diperoleh pemetaan aset sebagai dasar alokasi aset. Bagian dari aset yang telah
dipertimbangkan untuk reforma agraria selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah untuk
ditetapkan sebagai TORA.
Pendistribusian aset tanah Bank Tanah untuk reforma agraria dapat digambarkan melalui
mekanisme sebagai berikut.
Gambar 2. Mekanisme Distribusi Aset Bank Tanah Untuk Reforma Agraria
Sumber: Hasil analisis
Skema pada Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa Bank Tanah dapat mengalokasikan
aset tanahnya untuk reforma agraria. Aset tanah yang akan didistribusikan untuk reforma
agraria harus berstatus dalam penguasaan atau dimiliki oleh Bank Tanah. Kepastian status
tanah atas nama Bank Tanah adalah untuk memanstikan status clear and clean sebelum
diserahkan untuk program reforma agraria. Dengan demikian Pemerintah dapat jaminan
ketersediaan tanah untuk reforma agraria.
Pengalokasian tanah untuk didistribusikan ke reforma agraria harus berdasarkan
perencanaan program kerja Bank Tanah. Perencanaan alokasi tanah untuk reforma agraria
berkaitan dengan letak lokasi, luas yang diserahkan dan prosedur penyerahan tanah. Tanah
untuk reforma agraria dapat dikelola terlebih dahulu oleh Bank Tanah untuk memberikan
nilai tambah seperti dilakukan pematangan tanah, pemeliharaan batas tanah dan penyiapan
akses jalan. Selain itu Bank Tanah dapat mengalokasikan dan menyerahkan tanah langsung
kepada Pemerintah untuk reforma agraria. Tanah negara yang diserahkan Bank Tanah untuk
reforma agraria kemudian ditetapkan sebagai tanah objek reforma agraria (TORA).