Page 92 - Prosiding Agraria
P. 92

Kepastian Pemanfaatan Tanah Terlantar untuk   77
                                                                                   Percepatan Reforma Agraria

             Disarankan agar pemerintah merevisi peraturan agar tanah terlantar dapat nyata berkontribusi dalam reforma
             agraria yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
             Kata Kunci: Tanah Terlantar, Reforma Agraria, Land Bank, Kepastian Hukum



             A.  Pendahuluan
                  Tanah, sebagai lapisan permukaan bumi yang kompleks dan beragam, memegang peranan
             krusial dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Dalam konteks pertanian, tanah menjadi
             fondasi utama bagi produksi pangan, menyediakan nutrien dan kondisi yang mendukung

             pertumbuhan tanaman. Tanah yang subur dan sehat merupakan aset berharga bagi pertanian,
             memungkinkan hasil panen yang melimpah dan kualitas yang baik. Selain itu, tanah juga
             menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, yang membentuk keanekaragaman

             hayati  yang  mendukung keseimbangan  ekosistem.  Tanah  yang  sehat mampu menyerap
             air dengan baik, mengurangi  risiko banjir, serta menyimpan karbon dan nutrien  penting
             untuk siklus kehidupan. Di samping itu, tanah juga menjadi tempat bagi pengembangan
             infrastruktur dan pemukiman manusia, memberikan dasar yang kokoh bagi pembangunan
             sosial dan ekonomi. Namun, dalam era pertumbuhan populasi dan perkembangan industri

             yang pesat, tekanan terhadap tanah semakin meningkat. Oleh karena itu, pengaturan yang
             tepat  dan pengelolaan  yang  berkelanjutan  terhadap penggunaan  tanah  menjadi  sangat
             penting.  Regulasi  yang  memperhatikan  perlindungan  terhadap  tanah dari  degradasi dan

             pencemaran serta mengedepankan prinsip keberlanjutan perlu diterapkan untuk menjaga
             kelestarian tanah sebagai aset berharga bagi kehidupan manusia dan ekosistem bumi secara
             keseluruhan.

                  Regulasi hukum tanah di Indonesia telah diatur sejak lama, khususnya melalui Undang-
             Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Undang-undang

             ini menjadi landasan utama dalam pengaturan kepemilikan, pemanfaatan, dan pengelolaan
             tanah di Indonesia. Selain itu, Pasal 33 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 menjadi landasan
             politik hukum tanah di Indonesia, yang menegaskan bahwa bumi dan sumber daya alam yang
             terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
             kemakmuran rakyat. Dengan demikian, negara Indonesia diakui sebagai penguasa tanah di

             Indonesia, sedangkan rakyat memiliki hak untuk memanfaatkan tanah tersebut sesuai dengan
             ketentuan  yang berlaku. Konsep ini  menjadikan negara  sebagai  penguasa bukan  pemilik
             tanah,  sehingga  pemerintah memiliki kewenangan  untuk mengatur  dan mengendalikan

             penggunaan tanah berdasarkan hak menguasai negara. Hak menguasai negara memberikan
             wewenang kepada pemerintah untuk mengatur, mengawasi, dan mengendalikan penggunaan
             tanah demi kepentingan nasional dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan
             demikian,  pengaturan yang cermat dan  transparan dalam  hal  kepemilikan,  pemanfaatan,
             dan pengelolaan tanah sangat penting untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan

             negara, masyarakat, dan lingkungan.
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97